TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid merespon soal Indonesia diakui secara resmi sebagai anggota penuh kelompok BRICS
"Kadin Indonesia menyambut bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS, sebuah momen bersejarah yang mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global," ujar Arsjad saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/1/2025).
Menurut Arsjad, keanggotaan ini juga membuka peluang besar memperluas kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Indonesia dengan negara-negara BRICS, sekaligus mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Baca juga: Trump Peringatkan BRICS soal Mata Uang Baru, Ancam Tarif 100 Persen
"Keanggotaan tersebut juga membawa tanggung jawab baru, antara lain memitigasi persaingan global yang semakin ketat. Namun Kadin Indonesia yakin bahwa dengan sinergi erat antara pemerintah dan dunia usaha, keanggotaan ini akan menjadi kekuatan untuk memperkuat fundamental ekonomi, mendorong inovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru," kata Arsjad.
Selain itu, Arsjad melihat bergabungnya Indonesia ke BRICS sebagai peluang untuk mendorong perekonomian ke level yang lebih tinggi. Kadin Indonesia, kata dia, akan berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan manfaat keanggotaan BRICS dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Diketahui, BRICS adalah organisasi kerja sama ekonomi global yang namanya berasal dari negara-negara pendirinya: Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Awalnya, BRIC dibentuk pada 2006 untuk memfokuskan perhatian pada peluang investasi di antara negara-negara anggotanya.
Pertemuan puncak pertama diadakan pada 2009 dan pada 2011 organisasi ini mengubah namanya menjadi BRICS setelah Afrika Selatan resmi bergabung. Lalu, keanggotaan BRICS terus bertambah dengan bergabungnya Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, dan Ethiopia sebagai anggota penuh.
Ditambah negara-negara tetangga dengan perekonomian besar, seperti Thailand dan Malaysia, telah menunjukkan minat untuk bergabung dengan organisasi ini. Sementara itu, Arab Saudi belum menjadi anggota resmi, tetapi turut berpartisipasi dalam kegiatan BRICS sebagai negara undangan.
Sebelumnya, Indonesia akhirnya diakui secara resmi sebagai anggota penuh kelompok BRICS. Pengumuman tersebut disampaikan Brasil selaku Ketua BRICS pada Senin (6/1/2025) waktu setempat.
Baca juga: Respons Isu Dedolarisasi, Menlu RI Bantah BRICS Bakal Ciptakan Mata Uang Sendiri
Dikutip dari Sputnik, Kementerian Luar Negeri Brasil mengatakan Indonesia adalah negara dengan populasi dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga memiliki komitmen yang sama dengan negara anggota BRICS.
Di antaranya komitmen untuk mereformasi lembaga tata kelola global dan memberikan kontribusi positif dalam memperdalam kerja sama di negara-negara berkembang. Brasil pun menyambut baik masuknya Indonesia ke dalam BRICS, kelompok ekonomi yang disebut menjadi penyeimbang Barat.
"Pemerintah Brasil hari ini, 6 Januari, mengumumkan penerimaan resmi Republik Indonesia sebagai anggota penuh BRICS," ungkap Kementerian Luar Negeri.
Sebagai informasi, BRICS dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan China pada tahun 2009. Seiring berjalannya waktu semakin banyak negara yang bergabung dengan kelompok tersebut.
Masuknya Indonesia sebagai anggota penuh menjadikan jumlah anggota BRICS menjadi 11 negara. Kementerian Luar Negeri China mengucapkan selamat kepada Indonesia atas status barunya itu.
Beijing menilai, Indonesia punya kekuatan penting di Selatan dan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan BRICS.