News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Simak Kembali Ciri-ciri Virus Corona, Batuk dan Sulit Bernapas

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wartawan berada di dalam alat semprot disinfektan yang bernama Disinfektan Chamber di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/3/2020). Istana Kepresidenan terus memperketat akses masuk Istana untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Virus corona atau Covid-19 telah merebak hampir di seluruh penjuru dunia.

Menurut data yang dikuti dari Kementerian Kesehatan, total kasus konfirmasi Covid-19 global per tanggal 15 Maret 2020 adalah 153.517 kasus.

Lalu 81.048 kasus di antaranya dilaporkan dari China (tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong SAR, Macau SAR, dan Taipei), dengan 83,6% persen kasus konfirmasi dari China berasal dari Provinsi Hubei.

Total kematian 5.735 kasus (CFR 3,7 persen), 3.204 di antaranya dilaporkan dari China.

Baca: Berduri, Ini Gambar Virus Corona Diperbesar, Bentuk Corona seperti Mahkota

Kasus konfirmasi yang dilaporkan di 143 negara di luar negara China, sebanyak 72.469 kasus dengan 2.531 kematian di 29 negara.

Di Indonesia, terdapat 117 kasus konfirmasi positif Covid-19 dan 10 sampel masih dalam pemeriksaan, sebanyak 8 orang sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.

Lalu bagaimana ciri-ciri virus corona dapat menginfeksi pasiennya?

Ciri-ciri Virus Corona

Masih dari laman Kementerian Kesehatan, ciri-ciri virus corona menjangkit manusia adalah mengalami gangguan saluran pernapasan akut.

Gejala awalnya demam dengan suhu lebih dari 38 derajat, batuk kering dan sesak napas.

Seperti penyakit pernapasan lainnya, Covid-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam.

Sekitar 80 persen kasus dapat pulih tanpa perlu perawatan khusus.

Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernapas, yang biasanya muncul secara bertahap.

Walaupun angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3 persen), namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah.

Melihat perkembangan hingga saat ini, lebih dari 50 persen kasus konfirmasi telah dinyatakan membaik, dan angka kesembuhan akan terus meningkat.

Virus Corona atau Covid-19 adalah?

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.

Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

Manusia Bisa Terinfeksi?

Seseorang dapat terinfeksi dari penderita Covid-19.

Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin.

Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.

Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi Covid-19.

Atau bisa juga seseorang terinfeksiCovid-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita.

Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.

Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, dan cara penularannya. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.

Cara Penularan

Cara penularan utama penyakit ini adalah melalui tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan pada saat seseorang batuk atau bersin.

Saat ini WHO menilai bahwa risiko penularan dari seseorang yang tidak bergejala COVID-19 sama sekali sangat kecil kemungkinannya.

Namun, banyak orang yang teridentifikasi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti batuk ringan, atau tidak mengeluh sakit, yang mungkin terjadi pada tahap awal penyakit.

Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan periode penularan atau masa inkubasi Covid-19.

Beda Covid-19 dengan influenza biasa

Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek.

Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi masing-masing penyakit tersebut.

Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi Covid-19.

Bagi setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas sangat direkomendasikan untuk segera mencari pengobatan, dan memberitahukan petugas kesehatan jika mereka telah melakukan perjalanan dari wilayah terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau jika mereka telah melakukan kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita gejala infeksi saluran pernafasan.

Gejala Corona Per Hari

Virus corona atau Covid-19 mulai merebak di berbagai wilayah di Indonesia.

Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan ada tambahan 21 kasus positif corona baru pada Minggu (15/3/2020).

Tambahan 21 kasus baru tersebut, 19 diantaranya ditemukan di Jakarta, sementara 2 lainnya ada di Jawa Tengah.

“Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru dimana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah,” kata Yuri di Komplek Istana Negara, Minggu (15/3), dilansir situs Kementerian Kesehatan.

Sebelumnya Ahmad Yurianto menyampaikan pada Sabtu (14/3/2020) pasien positif corona berjumlah 96 orang.

Dengan tambahan 21 pasien positif tersebut, total secara keseluruhan yakni berjumlah 117 pasien.

Adapun dari menyebarnya virus yang berasal dari Wuhan, China itu, perlu diketahui gejala-gejala yang muncul ketika virus menginfeksi manusia.

Terlebih virus tersebut membuat saluran pernapasan terganggu dan gejala awalnya mirip dengan gejala flu dan demam.

Dikutip dari Business Insider, sebuah studi terhadap hampir 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan mengidentifikasi pola khas gejala yang terkait dengan Covid-19.

Sekitar 99 persen pasien mengalami suhu tinggi, sementara lebih dari setengahnya mengalami kelelahan dan batuk kering.

Sekitar sepertiga juga mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.

Penelitian dari Pusat Pengendalian Penyakit China menunjukkan bahwa sekitar 80 persen kasus virus Corona ringan.

Sekitar 15 persen pasien menderita kasus yang parah, dan 5 persen menjadi sakit kritis.

Inilah gejala yang dapat dikenali jika seseorang mengidap corona:

Hari 1: Pasien demam.

Mereka mungkin mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Sebagian kecil mungkin mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.

Hari 5: Pasien mungkin mengalami kesulitan bernapas, terutama jika mereka orang tua atau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

Hari 7: Ini adalah rata-rata gejala memburuk, sebelum pasien dirawat di rumah sakit, menurut penelitian Universitas Wuhan.

Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15parah, menurut CDC Cina) mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut, penyakit yang terjadi ketika cairan membangun paru-paru. ARDS seringkali berakibat fatal.

Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, ini adalah waktu dalam perkembangan penyakit ketika mereka kemungkinan besar dirawat di ICU.

Pasien-pasien ini mungkin terus mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan.

Hanya sebagian kecil yang mati: Tingkat kematian saat ini berkisar sekitar 2 persen dalam tahap ini.

Hari 17: Rata-rata, orang yang sembuh dari virus dikeluarkan dari rumah sakit setelah 2,5 pekan.

Panduan Siap Siaga Corona dari Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan pedoman bagi petugas kesehatan terutama kesiapsiagaan menghadapi virus corona atau Covid-19.

Pedoman tersebut disusun dan diterbitkan oleh tim Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI.

Adapun panduan tersebut bertajuk “Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV)”.

Dapat diunduh atau diwonload gratis dalam link berita ini.

Panduan Kemenkes RI untuk mencegah virus corona (Kemenkes RI)

Dikutip Tribunnews.com, pedoman berisi 75 halaman terdiri dari lima pembahasan pokok dalam penanganan terhadap virus corona.

Lima pembahasan tersebut yakni Surveilans dan Respon, lalu Manajemen Klinis, ketiga Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Baca: 2 Orang Indonesia Terjangkit Virus Corona, Cara Cegah Covid-19 dari WHO: Tutup Mulut saat Batuk

Baca: 2 Orang Indonesia di Depok Positif Virus Corona, Berikut Cara-cara Pencegahannya

Kemudian keempat mengenai Pengelolaan Spesimen dan Konfirmasi Laboratorium dan kelima Komunikasi Risiko dan Pemberdayaan Masyarakat.

Dalam kata pengantarnya, tim penyusun pedoman kesiapsiagaan menghadapi corona menyoroti bahwa pada awal tahun 2020, infeksi 2019-nCoV menjadi masalah kesehatan dunia.

Diternagkan bahwa kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Mereka menyebut kasus ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah novel coronavirus.

Selanjutnya, kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan terjadi importasi di luar China.

Sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi hal tersebut maka penting bagi Indonesia untuk menyusun pedoman kesiapsiagaan dalam menghadapi 2019-nCoV.

Pedoman ini ditujukan bagi petugas kesehatan sebagai acuan dalam melakukan kesiapsiagaan menghadapi 2019-nCoV.

Link download >>>

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini