"Agar publik yang mendengar bahwa virus Corona bisa bertahan selama 12 bulan dapat membuat mereka khawatir dan waspada tentang itu," kata Hunter.
Hunter menyebut, wabah Corona di Inggris selama 12 bulan adalah masuk akal.
Namun, bukan berarti Covid-19 akan benar-benar lenyap setelah itu.
"Saya pikir virus akan mereda di musim panas, menjelang akhir Juni, dan kembali pada bulan November, seperti flu musiman biasa," ujar Hunter.
"Corona akan ada selamanya, hanya saja semakin menurun dari waktu ke waktu, karena kekebalan meningkat," tambahnya.
Selain kemungkinan mengenai wabah yang akan berlangsung hingga 2021, dokumen juga mengungkapkan, sekitar 500.000 dari 5 juta orang yang bekerja dalam pelayanan darurat akan jatuh sakit pada satu waktu selama puncak wabah selama sebulan.
5 juta orang, termasuk staf NHS dan 1,5 juta warga, diperkirakan bisa terinfeksi.
"Diperkirakan setidaknya 10 orang di Inggris akan mengalami batuk selama bulan-bulan puncak aktivitas Covid-19," tulis dokumen.
Oleh karena itu, siapa pun orang yang mengalami gejala batuk, disarankan untuk mengisolasi diri selama setidaknya tujuh hari.
Hal lain yang dinyatakan dalam dokumen antara lain :
- Layanan kesehatan tidak dapat mengatasi banyaknya orang dengan gejala yang perlu diuji, karena laboratorium telah mencapai batas kapasitas permintaan.
- Mulai sekarang, hanya orang yang sakit serius yang berada di rumah sakit.
- Orang-orang yang telah terdeteksi dan mengisolasi diri akan diuji.
- Staf layanan kesehatan di Inggris berada di bawah tekanan dan berisiko menularkan virus.
Para ahli mengatakan, akan ada kenaikan dan penurunan wabah Corona.
Whitty, yang telah melihat pemodelan yang dilakukan oleh Inggris dan ilmuwan dunia, mengatakan jumlah kasus akan naik dengan cepat selama 10-14 minggu ke deoan.
Itu berarti, puncak wabah akan terjadi sekitar akhir Mei hingga pertengahan Juni 2020.
Saat itulah pelayanan medis akan berada di bawah tekanan besar.