Sedangkan, kondisi semua rumah sakit rujukan saat itu dalam keadaan penuh.
"Akhirnya gue dan tiga orang lainnya cuma bisa saling ngobrol aja sambil nunggu kepastian kapan kita di tes swab (tes corona) dan kepastian ruangan," tulis Fachri.
Kemudian, pada Senin siang, ia dan tiga pasien lainnya menjalani tes swab oleh tim dokter.
Namun, hasil tes swab tersebut baru bisa diketahui paling cepat tiga hari.
"Lama nggak tuh? Makanya nggak heran Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat pengen tes mandiri."
"Soalnya kalau nunggu dari pusat lama banget," terangnya.
Setelah menjalani tes swab, Fachri kemudian diizinkan untuk pulang dan menjalani karantina secara mandiri di rumah sembari menunggu hasil tes.
"Kalau positif, ya kita bakal dijemput pakai ambulans," tulisnya.
Ia mengatakan, karantina mandiri ini dilakukan lantaran adanya keterbatasan ruang isolasi.
Sebab, jumlah pasien suspect dan positif Covid-19 terus bertambah hingga kini.
Pemerintah Tak Siap Hadapi Corona
Disela menjalani pemeriksaan, pria berusia 21 tahun ini sempat ngobrol dengan dokter di rumah sakit tersebut.
"Dia (dokter) mengakui kalau Indonesia tuh nggak siap menghadapi corona."
"Sangat gagap bahkan dalam pelayanan medis, dengan metode tes swab yang kayak sekarang."