TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan bahwa sejumlah WNA peserta Ijtima Dunia 2020 Zona Asia datang lebih awal ke Indonesia.
Bahkan sebagian besar mereka sudah berkeliling di sejumlah masjid Indonesia.
"478 WNA itu menurut laporan yang kami terima, sebagian besar sudah ada di Indonesia berkeliling ke masjid-masjid," ungkap Nurdin dikutip Kompas TV.
"Jadi tidak langsung dari negara mereka."
Baca: Acara Ijtima Ulama Dunia di Sulawesi Selatan Batal, Sebanyak 411 Jemaah WNA dan 8283 WNI Dipulangkan
Baca: 8.000 Peserta Ijtima Ulama Dunia 2020 Sudah Hadir, Acara Resmi Dibatalkan untuk Cegah Corona
Sebelumnya, Gubernur Sulsel ini telah mengonfirmasi bahwa acara Ijtima Dunia 2020 Zona Asia di Gowa tidak kantongi izin.
"Tidak ada izin, sekarang kita lagi negosiasi supaya mereka tidak melanjutkan acara Ijtima itu."
Sementara ini, pemerintah pusat Sulawesi Selatan memerintahkan untuk mengisolasi para peserta Ijtima.
Pemerintah bekerjasama dengan kepolisian dan otoritas daerah untuk menanggulangi hal ini.
"Kita lagi nego supaya dipercepat kepulangan mereka, jadi sekarang kita sudah lokalisir semua, tidak ada di mana-mana jadi satu tempat," terang Nurdin.
Baca: Ijtima Ulama Dunia 2020 di Gowa Batal, Peserta Akan Diisolasi Sementara
Baca: MUI Imbau Jamaah Ijtima di Gowa Tak Menganggap Enteng Wabah Virus Corona
Bukan hanya untuk kepentingan para peserta Ijtima, tapi Nurdin mengaku lokalisir dilakukan agar warga Gowa tidak merasa resah.
"Kita melokalisir mereka jadi kami tidak mau orang luar masuk ke sana dan bersentuhan."
Ijtima Dunia 2020 Zona Asia rencananya akan berlangsung hingga Minggu (22/3/2020) mendatang.
Namun Nurdin mendesak agar para peserta ini segera kembali ke tempat asal paling lambat Jumat (20/3/2020).
Ijtima Dunia ini dihadiri 8.000 peserta, diantaranya 478 WNA dari 48 negara.
Sebenarnya jauh sebelum kedatangan para peserta ini, Nurdin telah meminta kepada panitia agar acara ini ditunda.
Baca: Sikap Istana untuk Nasib Peserta Ijtima di Gowa, Batal karena Corona
Baca: Ijtima Ulama Dunia di Gowa Resmi Ditunda, 8.000 Peserta Diisolasi di Lokasi
Akan tetapi, panitia Ijtima Dunia 2020 Zona Asia tetap nekat menggelarnya di Pakkatto, Kabupaten Gowa.
"Sebenarnya ini panitianya ini saya tidak mengerti, kita sudah sampaikan jauh hari sebelumnya."
"Setelah mulai peristiwa Wuhan itu, kita minta pertemuan itu ditunda."
"Bahkan Bupati Gowa sendiri menolak kegiatan itu dilaksanakan di Gowa," tutur Nurdin dikutip Kompas.com.
Sedangkan pihak Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Pokatto yang menjadi lokasi Ijtima mengaku tetap melangsungkan acara.
Baca: Peserta Ijtima Asia 2020 Dipulangkan, Istana: Presiden Jokowi Ucapkan Terima Kasih
Baca: Pertemuan Agama Ijtima Asia 2020 di Gowa Akan Dihadiri 8000 Orang Banjir Kritik, Akhirnya Dibatalkan
Sebab mereka telah terlanjur mengirimkan undangan ke peserta tersebut.
Kegiatan ini tetap kami lanjutkan, meski prosesnya kami akan tetap bekerja sama dengan pemerintah" kata Ali Ufran Kamaruddin melalui pesan singkat.
Pemerintah Kalimantan Barat Monitor Warga yang Ikuti Ijtima di Gowa
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson akan menelusuri dugaan 23 warga Kalbar yang menghadiri Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia, di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Kami akan bekerja sama dengan aparat untuk mendata dan memastikan kehadiran warga Kalbar di Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia," kata Harisson, Rabu (18/3/2020) dikutip Kompas.com.
Harisson menerangkan, bahwa pemerintah khawatir para peserta ini terjangkit wabah Covid-19.
Sebab virus itu bisa menular melalui droplet atau tetesan cairan bersin atau pilek.
Nantinya warga Kalbar yang benar mengikuti kegiatan ini akan dikarantina selama 14 hari.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Makassar, Hendra Cipto, Kontributor Pontianak, Hendra Cipta)