TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) membantu pemerintah mencari relawan (volunteer) untuk tenaga medis dalam memerangi virus corona.
"Kami mencoba membantu pemerintah untuk rekrutmen relawan perawat. Baru dua hari sudah 450 orang yang mendaftar. Datanya sudah kami berikan ke pemerintah," ungkap Ketua Umum persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah saat menjadi narasumber dalam diskusi bertema : Covid-19 ujian kebersamaan kini, Sabtu (21/3/2020).
Khusus untuk Provinsi DKI Jakarta, Harif sudah memberikan 146 bantuan perawat.
Dia berharap perawat tersebut bisa memenuhi kriteria yang dibutuhkan utamanya dalam menangani virus corona.
Baca: 1.016 Warga di Jepang Terinfeksi Virus Corona
Harif menjelaskan pihaknya banyak mendapatkan pertanyaan dari para relawan yang tidak bisa dijawabnya seperti dimana akan ditugaskan, kebijakannya hingga siapa yang bertanggung jawab atas mereka.
"Banyak pertanyaan relawan yang belum bisa saya jawab. Soal makannya, Alat Pelindung Diri (ADP) cukup tidak. Saya yakin semua pertanyaan itu pasti sudah dipikirkan pemerintah," tuturnya.
Baca: Tiga Orang Dekat Positif Corona, Rumah Dinas Tjahjo Kumolo Disemprot Disinfektan
Mengenai kondisi perawat di lapangan, Harif mengamini sudah terjadi kekurangan perawat karena jumlah pasien positif yang bertambah banyak serta pemerintah menambah jumlah rumah sakit rujukan untuk menangani corona.
Hanif menyebut RSPI Sulianti Saroso beberapa hari lalu meminta bantuan perawat pada PPNI untuk menangani pasien yang diisolasi akibat virus corona.
"Kami dapat surat dari Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso minta bantuan tenaga keperawatan. Ini kan berarti ada kondisi kekurangan," tambahnya.