TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Anwar Abbas meminta umat Islam tidak menyepelekan ilmu yang berkaitan dengan virus corona (Covid-19).
Para ilmuwan telah menyatakan bahwa virus corona berbahaya dan menular.
Ia mengimbau kepada umat Islam agar tidak membiarkan diri untuk jatuh dalam lembah kebinasaan.
"Salah satu tujuan di syariat agama islam adalah untuk melindungi jiwa manusia. Kita harus berusaha dan berjuang untuk membuat diri kita selamat, tidak mati dan tidak sakit," ujar Anwa Abbas saat dihubungi Tribunnews Minggu (22/3/2020).
Baca: Mulai Besok, Kebijakan Lintas Batas Singapura Terkait Penanganan Penyebaran Virus Corona
Sekjen MUI tersebut berujar manusia memiliki keahlian dan penguasaan yang berbeda-beda terhadap ilmu.
Sebagian orang ada yang memang menguasai ilmu agama.
Baca: Kabar Duka, Mantan Presiden Pergolettese yang Berlaga di Serie C Meninggal Akibat Virus Corona
Akan tetapi selain ilmu agama diperlukan ilmu penunjang lainnya seperti ilmu yang berkaitan dengan sains, bio sains dan sebagainya.
Adapun ilmu-ilmu tersebut mungkin tidak terlalu dipahami para ahli agama, sehingga umat juga perlu mendengarkan nasihat dari para pakar atau ahli dalam bidang tersebut.
"Ayat-ayat Allah yang mereka gali dan pelajari disini tentu bukan hanya ayat-ayat qouliyah atau ayat-ayat Al-Qur'an saja, tapi juga adalah ayat-ayat kauniyah yaitu hukum-hukum dan ketentuan yang telah dibuat dan ditetapkan oleh Allah di dalam alam itu sendiri yang telah mereka susun dan sistimatisasikan menjadi ilmu termasuk menyangkut virus corona ini," lanjutnya.
Para ilmuan telah menyatakan bahwa virus corona ini berbahaya dan menular. Mereka juga sudah menyampaikan dan menjelaskan bagaimana upaya pencegahannya.
Untuk itu Anwar Abbas mengimbau agar umat Islam mengikuti petunjuk yang diberikan para ahli bagi kebaikan dan kemashlahatan semua.
"Jadi dengan demikian kepatuhan kita dalam mengikuti ketentuan dan saran dari para ilmuan yang berkompeten di bidangnya tersebut merupakan cerminan dari keberimanan dan kepatuhan kita kepada Tuhan. Mengabaikannya sama artinya dengan tidak takut dan tidak mematuhi ketentuanNya," ujarnya