TRIBUNNEWS.COM - Sejak virus corona dinyatakan WHO sebagai pandemi global, wabah bernama Covid-19 ini telah membuat sejumlah negara lockdown daerahnya.
Seperti halnya Amerika Serikat yang melakukan lockdown di New York dan California untuk mencegah penyebaran virus corona.
Hal ini jelas dilakukan dikarenakan virus corona telah tercatat ada 337.722 kasus dan telah membunuh 14.657 orang di seluruh dunia pada Senin (23/3/2020) hari ini.
Sementara itu, pasien sembuh dari virus corona di seluruh dunia terdapat 98.892 orang.
Baca: Berpotensi Memperluas Wilayah Penyebaran Corona, Kemenhub Batalkan Mudik Gratis Angleb 2020
Baca: Update Virus Corona di Indonesia: Bertambah 65 Kasus, Total Pasien Positif Covid-19 Jadi 579 Orang
Akibat virus corona yang semakin masif menyebar di seluruh dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan beberapa klarifikasi terkait dengan misinformasi tentang virus corona di tengah masyarakat.
WHO telah mengumpulkan setidaknya 12 mitos tentang virus corona, yang telah tersebar di tengah masyarakat.
Berikut Tribunnews rangkum 12 mitos tentang virus corona dari laman resmi WHO:
1. Virus Corona Dapat Ditularkan di Daerah dengan Iklim Panas
Dari bukti sejauh ini, virus corona atau Covid-19 dapat ditularkan di semua area, termasuk daerah dengan cuaca panas dan lembab.
Apa pun iklimnya, lakukan tindakan perlindungan jika Anda tinggal di, atau bepergian ke area yang melaporkan adanya virus corona.
Cara terbaik untuk melindungi diri dari virus corona adalah dengan sering membersihkan tangan.
Dengan melakukan ini, Anda menghilangkan virus yang mungkin ada di tangan Anda dan menghindari infeksi yang dapat terjadi saat menyentuh mata, mulut, dan hidung Anda.
2. Cuaca Dingin dan Salju Tidak Bisa Membunuh Virus Corona
Tidak ada alasan untuk percaya bahwa cuaca dingin dapat membunuh virus corona atau penyakit lainnya.