TRIBUNNEWS.COM - Anggota Psikolog Klinis, Emeldah, mengatakan, kesehatan fisik tidak terlepas dari kesehatan mental.
Sementara itu, menurut Emeldah, kecemasan masyarakat di tengah pandemi virus corona (COVID-19) semakin meningkat.
Terlebih, dalam situasi ini, masyarakat diminta untuk menjaga jarak dan mengurangi kegiatan di luar rumah atau physical distancing.
"Ada yang gelisah, susah tidur, susah kendalikan emosi jadi bawaannya marah-marah di rumah," kata Emeldah dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal Youtube BNPB, Minggu (29/3/2020).
Baca: Psikologi UI: Kecemasan Bisa Ditularkan, Orang Tua Jangan Buat Anak Cemas
Oleh karena itu, Emeldah pun menyarankan masyarakat untuk memulai rutinitas baru.
"Karena seperti ini, kita sedang di kondisi pandemi, kalau kita bertahan dalam rutinitas lama kan tidak mungkin, kita harus menyesuaikan kondisi saat ini," ujarnya.
"Mungkin nanti itu dicoba ya buat rutinitas baru dengan anak-anak, mau ngapain besok," sambung Emeldah.
Ia juga menambahkan, masyarakat dapat memisahkan antara tugas prioritas, seperti belajar dan bekerja di rumah, serta tugas yang non prioritas.
"Kita coba bikin capaian, bikin target, jangan sampai kerja di rumah lalu gak produktif," ucapnya.
Emeldah mengatakan, adanya kecemasan di tengah pandemi ini merupakan kondisi yang normal.
Pandemi corona yang bukan hanya terjadi di Indonesia ini, menurut Emelda, menimbulkan ketidakpastian, ketakutan, hingga kecemasan masyarakat.
Cara Mengatasi Kebosanan Menurut Dokter
Untuk mengatasi kebosanan dan mengendalikan stres yang dialami masyarakat selama physical distancing, Ketua Aliansi Telemedis Indonesia, Prof. dr. Pumawan, M. Ph., P. Hd, menyarankan untuk berpikir positif dan mengambil sikap yang positif.
Satu di antaranya, Pumawan menyarankan untuk mengisi waktu luang di rumah dengan berbisnis online.
"Orang bisa juga membuka usaha online, bikin masker online," ucap Pumawan dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung di kanal Youtube BNPB, Minggu pagi.
"Karena masker dari kain itu sebenarnya cukup karena COVID-19 ini kan menular bukan dari udara melainkan dari droplet, jadi sebenarnya masker kain, sepanjang dia sampai di rumah kita cuci, besok ganti lagi dengan yang sudah bersih, tidak masalah itu, jadi itu kan aktif produktif," sambungnya.
Selain itu, untuk mengatasi kebosanan dan menjaga kesehatan, Pumawan juga menyarankan masyarakat berolahraga di rumah dan tetap menjaga kesehatan.
Baca: Cari Informasi Segala Hal Tentang Virus Corona Malah Bikin Cemas, Apa Itu Normal?
"Saya melakukan yoga, melakukan pilates, yang bisa kita lakukan aja sepanjang satu hari 30 menit," ungkapnya.
"Bagi kesehatan, yang penting juga, itu berjemur," sambungnya.
Menurut Pumawan, waktu yang baik untuk berjemur yaitu sekitar pukul 10.00 hingga 15.00.
Meskipun berjemur tidak dapat mematikan virus, Pumawan menyebutkan, berjemur dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Ciri dan Gejala Virus Corona
Hingga saat ini, masyarakat awam masih bingung ciri dan gejala virus corona.
Gejala terjangkitnya virus corona terkadang sulit dibedakan antara flu biasa dan influenza.
Gejala ketiganya, sama-sama disertai batuk-batuk.
Meski samar dibedakan, namun ketiganya bisa dipisahkan dari gejalanya.
Yang membedakan adalah demam untuk gejala virus corona di atas 38 derajat celsius, pernapasan tidak normal, dahak kental hingga kondisi tubuh lemas.
Jadi, pencegahan terhadap virus corona diperlukan, apalagi virus mudah menyebar dan menempel pada benda-benda.
Anda dapat melakukan pencegahan melalui hidup bersih dan social distancing.
Berikut gejala-gejala klinis virus corona, influenza, dan flu biasa, siapa yang telah dirangkum Tribunnews.com:
1. Virus corona
Virus corona atau covid-19 merupakan jenis virus baru yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan.
- Demam
- Batul-batuk
- Pernapasan cepat tak normal
- Dahak kental (kuning-kehijauan)
- Anggota tubuh lemas
- Sinar-X pada paru-paru
Apabila seseorang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit perlu dilakukan pemeriksaan.
Begitu pun, ketika pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19 diperlukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
2. Influenza
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza, dapat menular antar manusia.
- Demam
- Batuk-batuk
- Hidung meler
Baca: Penyebaran Virus Corona di Indonesia Sangat Cepat Apa karena Faktor Cuaca? Begini Penjelasan Ahli
- Bersin-bersin
- Muntah-muntah
- Diare
- Otot-otot nyeri
3. Flu biasa
- Batuk-batuk
- Hidung tersumbat
- Bersin-bersin
- Tenggorokan sakit dan enggorokan tidak nyaman, sebagaimana dilansir akun media sosial Instagram Bappeda Jabar @bappedajabar.
Baca: Update Pasien Virus Corona 23 Maret 2020: Total 335.997 Kasus, 98.330 Sembuh,14.641 Orang Meninggal
Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek.
Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda.
Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi COVID-19.
Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Pada manusia, biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti MERS dan SARS, sebagaimana dilansir Kemkes.go.id.
Berikut cara mencegah melindungi diri dari covid-19, dilansir covid19.bnpb.go.id:
1. Rutin mencuci tangan
Anda perlu mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air selama 20 detik.
Terutama setelah berada di tempat umum, atau setelah meniup hidung, batuk, atau bersin.
Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci.
2. Hindari kontak dekat
Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
Beri jarak antara diri Anda dan orang lain jika COVID-19 menyebar di komunitas Anda.
3. Tetap di rumah jika Anda sakit
Tetap di rumah jika Anda sakit, kecuali untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca: Cara Membuat Hand Sanitizer Sesuai Petunjuk WHO, Ada 2 Formula yang Bisa Dipilih
4. Tutupi batuk dan bersin
Tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu saat Anda batuk atau bersin atau menggunakan bagian dalam siku Anda.
Lempar tisu bekas di tempat sampah.
Segera cuci tanganmu dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
5. Kenakan masker wajah
Kenakan masker wajah jika Anda sakit agar tidak menular.
6. Bersihkan dan disinfeksi
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh setiap hari.
Misalnya, meja, gagang pintu, sakelar lampu, countertops, gagang, meja, telepon, keyboard, toilet, keran, dan bak cuci.
7. Lakukan social distancing
Tindakan menjaga jarak dengan orang sekitar, dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran virus corona.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Suci Bangun DS)