News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Fraksi PKB DPR Minta Semua Pihak Fokus Tangani Covid-19, Usul Penundaan Agenda PON dan Pilkada 2020

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Petugas medis membawa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 ke dalam ruang infeksius RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Rabu (18/3/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi PKB DPR RI meminta seluruh elemen dan kosentrasi bangsa Indonesia fokus pada penanggulangan pandemi virus corona (Covid-19) yang semakin meluas ke daerah-daerah.

Karena itu, Kepala Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Komisi VI DPR RI Nasim Khan mendorong, agar semua agenda-agenda nasional ditunda dulu pelaksanannya.

Semua fokus pada penanganan wabah covid-19 yang sudah termasuk bencana non alam yang besar.

"Agenda nasional seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, Pekan Olahraga Nasional (PON), rencana Pemindahan Ibukota, dan agenda lainnya, sebaiknya ditunda dulu untuk sementara. Kita fokus menangani wabah Virus Corona," katanya saat dihubungi, Minggu (29/3/2020).

Baca: PT KAI Melakukan Pembatalan Jadwal Terhadap 21 KA Lokal Mulai 1 April

Baca: Pesawat yang Jatuh dan Terbakar di Bandara Internasional Manila Filipina Angkut Tenaga Medis Corona

Baca: Portal Jalan dan Gang di Permukiman, Warga Lomanis Cilacap Lakukan Lockdown Lokal

Anggota DPR dari Dapil Jatim 3 yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso ini menjelaskan, penundaan agenda nasional harus disiapkan teknis dan regulasinya, sehingga saat ini semua bisa kosentrasi ke penanganan Covid-19.

"Secara teknis nanti dibahas kembali oleh pemerintah, legeslatif, dan mitra masing-masing. Sebab yang mendesak saat ini adalah penanggulangan Covid-19," ujarnya.

Nasim menyebut semua sektor harus ambil bagian dalam melawan Covid-19.

Bukan hanya terkait tenaga kesehatan medis, namun juga sektor ekonomi, keamanan, pangan, politik, dan lain-lainnya.

Secara khusus, Nasim menilai harus ada langkah antisipasi lebih serius di sektor ekonomi yang sangat beresiko kedpn apalagi sampai terjadi krisis ekonomi.

Terutama dalam mempersiapkan ketersediaan pangan agar tidak ada gejolak terkait pemenuhan kebutuhan pokok di masyatakat.

"Maka harus ada perencanaan matang terkait pemenuhan bahan pangan, pasar perdagangan, industri, koperasi semua harus maksimal. Apalagi sebentar lagi masuk bulan Romadhan kemudian lebaran. Harus disiapkan dari sekarang," ucapnya.

Komisi VI DPR, kata Nasim, akan melakukan pengecekan kesiapan BUMN dalam menunjang program-program pemerintah.

Khususnya terkait pengadaan dan penyiapan kebutuhan untuk menangani bencana Covid-19.

Kepada pihak rumah sakit (RS) dan tenaga medis, Nasim mengapresiasi kesigapan mereka sebagai garda terdepan penanganan wabah virus corona.

Hanya saja, ia mengingatkan semua RS, terutama yang sudah ditetapkan sebagai RS rujukan harus mau menerima pasien ataupun yang diduga terjangkit Covid-19 juga RS yang lain.

"Rumah Sakit wajib bisa menerima pasien, jangan sampai ditolak seperti yang terjadi sekarang. Karena RS dan tenaga medis, apa pun kondisinya lebih mengerti dan bisa mengatasi masalah medis, walau memang sangat banyak risiko," katanya.

Ia menjelaskan, Gus Ami, Ketua Umum PKB serta jajaran saat ini terus mengintruksikan turun dan berkoordinasi mencari solusi terbaik dalam membantu pemerintah melawan Covid-19.

Apalagi situasi saat ini semakin mengkhawatirkan dan penyebaran Virus Vorona semakin sulit dikontrol serta diprediksi akan semakin meluas.

"Wabah Covid-19 tak bisa dibuat remeh, karena kedepan akan sangat mempengaruhi kondisi segala hal," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini