News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

RSPI Sulianti Saroso Saat Ini Merawat 26 Pasien Corona, 8 Positif Covid-19 dan 18 PDP

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso merawat 26 pasien terkait virus corona atau Covid-19.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan pasien yang dirawat terdiri dari 18 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 8 pasien positif terinfeksi Covid-19.

"Pasien yang masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso tanggal 10 April 2020 total 26 pasien. 8 pasien confirmed (positif) dan 18 PDP," ujar Mohammad Syahril dalam keterangannya, Jumat (10/4/2020).

Mohammad Syahril menjelaskan 23 pasien dirawat di tiga ruang isolasi berbeda.

Baca: KSP Imbau Warga Tidak Bepergian Kecuali Indonesia Sudah Aman dan Bersih dari Corona

Yakni ruang isolasi Mawar 1, Mawar 2, dan Dahlia.

Dia mengungkap di ruang isolasi Mawar 1 dan Mawar 2 masing-masing terdapat 4 pasien positif dan 7 PDP.

Baca: Tak Masalahkan Physical Distancing, Nycta Gina Ungkap Pernah Pisah Ranjang 2 Tahun dengan Suami

Sementara di ruang isolasi Dahlia dirawat satu orang PDP.

Selain itu, tiga pasien sisanya dirawat di Intensive Care Unit (ICU).

Adapun tiga pasien tersebut merupakan PDP.

3.512 Pasien Positif Corona di Indonesia

Peningkatan jumlah kasus positif corona (Covid-19) di Indonesia masih terjadi.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan pasien positif corona di Indonesia naik menjadi 3.512 pasien, Jumat (10/4/2020).

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 219 orang dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya, Kamis (9/4/2020). 

Sementara itu, terdapat 26 pasien postif corona yang meninggal dunia.

Kini total kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 306 pasien.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona hingga Gejala Ringan yang Tak Boleh Disepelekan

Baca: Anies Baswedan Bicara soal Sanksi Langgar PSBB Wabah Corona di Jakarta: Patroli akan Ditingkatkan

Kabar baiknya, terdapat 30 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 282 orang.

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Jumat sore.

Dalam kesempatan tersebut, Yuri pun mengajak masyarakat untuk memutus rantai penularan virus corona.

Ia mengimbau masyarakat untuk patuh dan disiplin dalam menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menggunakan masker, tidak keluar rumah bila tidak mendesak, dan tidak melakukan perjalanan kemana pun.

Yuri juga kembali menekankan masyarakat untuk tidak mudik karena hal ini memiliki risiko penularan yang besar.

Baik penularan yang terjadi saat perjalanan maupun penularan di kampung halaman.

"Insyaallah dengan upaya ini maka kita bisa mempercepat pandemi di tanah air kita, supaya kita bisa pulih seperti sediakala," kata Yuri.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Menurut Yurianto, adanya kasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan.

Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid-19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini.

Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini