TRIBUNNEWS.COM - Sejak virus corona mewabah akhir tahun 2019 di Wuhan, China hingga terus menyebar ke seluruh dunia, berbagai teori konspirasi seakan makin memperkeruh pandemi Covid-19 ini.
Teori ini mengarah pada asal-usul virus corona baru yang kemudian dilabeli dengan nama SARS-CoV-2.
Hingga saat ini, lebih dari 2,4 juta orang terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Virus corona telah memunculkan beragam teori konspirasi ini yang seakan makin memperpanjang pandemi.
Baca: PSBB Ditolak, Gorontalo Bakal Perketat Akses Masuk
Baca: Imbas Pandemi Covid-19 di Indonesia, 1,9 Juta Orang Terkena PHK dan Dirumahkan
Virus corona senjata biologis asing
Semakin meluasnya wabah virus corona yang bermula dari kota Wuhan, China memunculkan rumor asal-usul virus yang dibuat di sebuah laboratorium biologis.
Klaim rumor ini, seperti dilansir dari Live Science, Senin (20/4/2020), juga menyebut virus ini dibuat sebagai senjata biologis atau bioweapon.
Serangkaian penelitian dilakukan oleh banyak peneliti dan ilmuwan yang pada akhirnya tidak menemukan satu pasien pun dengan virus corona, SARS-CoV-2 yang dapat menunjukkan asal virus ini.
Para peneliti membuktikan dengan menunjukkan bukti jika virus corona ini ditularkan secara alami yang muncul dari inang hewan, kemungkinan kelelawar dan tidak direkayasa oleh manusia.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine pada 17 Maret lalu menunjukkan bukti spesifik jika virus corona, SARS-CoV-2 tidak direkayasa di laboratorium di China.
Melansir Science Daily, analisis data sekuens genom dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 menunjukkan virus tersebut adalah produk evolusi alami dan bukan rekayasa genetika di laboratorium.
"Dengan membandingkan data sekuens genom yang tersedia untuk strain virus corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami," kata Kristian Andersen, PhD, seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research.
Teknologi 5G transmisikan virus corona
Seakan belum selesai dengan rumor tentang senjata biologis virus corona, teknologi 5G juga diklaim sebagai biang penyebaran virus SARS-CoV-2.