TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandemi virus corona (Covid-19) dapat membawa dunia ke dalam krisis pangan.
Untuk itu, ia menegaskan kepada jajaran kementeriannya untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di dalam negeri.
Pasalnya, untuk saat ini setiap negara produsen beras akan memprioritaskan pangan untuk kebutuhan negara mereka sendiri.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan rantai pasokan bahan pangan akan berpengaruh dengan penerapan kebijakan lockdown di sejumlah negara.
"Covid-19 ini dapat menyebabkan krisis pangan dunia."
"Untuk itu setiap negara, terutama negara-negara produsen beras akan lebih memprioritaskan kebutuhan negara mereka sendiri."
"Termasuk pasokan bahan pangan akan terganggu karena kebijakan lockdown," jelas Jokowi dalam rapat terbatas mengenai antisipasi kebutuhan pokok melalui video conference, yang Tribunnews kutip dari Youtube Kompas TV, Selasa (21/4/2020).
Baca: Jokowi Tekankan 4 Poin Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok: Menjaga Harga hingga Momentum Reformasi
Presiden juga meminta perhitungan bahan pokok harus dilakukan secara detil dan cermat.
"Saya ingin menekankan pastikan ketersediakan bahan pokok."
"Hitung yang betul bagaimana produksi beras pangan kita."
"Perkiraan produksi beras pada saat musim kemarau dan cadangan beras nasional kita, betul-betul dihitung dengan detil dan cermat," tegasnya.
Jokowi juga meminta satgas pangan dan kepolisian berkerja sama untuk memastikan kelancaran rantai pasokan.
"Rantai pasokan agar sesuai dengan dinamika kebutuhan masyarakat, pastikan petani mendapat perlindungan yang baik."
"Satgas pangan berkordinasi dengan kepolisian awasi rantai pasok dan stok pangan," tuturnya.
Baca: Jokowi Minta Mendag Cek Harga Pangan di Lapangan
Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan harga sejumlah bahan pokok cenderung naik di tengah wabah virus corona.
Di antara bahan pokok yang naik adalah daging sapi, cabai rawit merah, bawang putih, gula, beras dan bawang putih.
Namun Jokowi mencurigai di tengah kenaikan tersebut, harga gabah kering di petani malah turun.
"Yang masih naik beras, justru naik jadi Rp 19.000 ribu, bawang putih juga belum turun."
"Saya sudah melihat, gabah kering turun 5% tapi berasnya tidak turun, pasti ada masalah, petani ngga dapat untung, masyarakat dirugikan."
Baca: Pertimbangan Jokowi Putuskan Larangan Mudik bagi Semua Masyarakat
"Ini yang untung siapa? Tolong segera di dicari," tegasnya.
Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan jajarannya untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang mencari untung di tengah wabah corona.
Ia pun mengintruksikan jajarannya untuk bergerak dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok tersebut.
"Tolong dilihat betul lapangannya, lapangannya dicek betul."
"Harga gabah giling turun, kenapa beras naik. Harusnya harga beras ikut turun," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)