Namun ternyata, pejabat tersebut di akhir Maret menjadi pesimis.
Rizal Ramli menyampaikan, ekonomi Indonesia menjadi bermasalah setelah terjadi Corona.
Sehingga yang disalahkan adalah pandemi yang disebabkan oleh Covid-19.
"Ada juga pejabat yang tadinya super optimis kalau lihat pernyataannya, ekonomi bagus, makro stabil," ujar Rizal Ramli.
"Tiba-tiba akhir Maret berubah menjadi super pesimis."
"Bahwa ekonomi Indonesia gara-gara Corona, seolah yang disalahkan hanya Corona," pungkasnya.
Padahal menurut Rizal Ramli, Indonesia sudah mengalami krisis ekonomi sebelum ada pandemi virus Corona.
Namun dirasakan seolah-olah ekonomi Indonesia stabil, terlebih di nilai tukar.
Hal tersebut menurut Rizal Ramli karena ditopang oleh pinjaman.
Di mana pinjaman itu semakin besar dengan bunga semakin tinggi.
Rizal Ramli menuturkan, bunga yang didapatkan hampir di atas 7 persen.
"Sebelum ada Corona kita sudah mengalami krisis, tetapi seolah-olah ada stabilitas terutama di dalam nilai tukar," jelas Rizal Ramli.
"Karena apa? di-dopping terus dengan pinjaman yang makin lama makin banyak dengan bunga yang lebih tinggi."
"Rata-rata waktu itu hampir di atas 7 persen, negara lain jauh lebih rendah," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)