News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Andi Taufan Diminta Mundur dari Stafsus Demi Menyelamatkan Wibawa Jokowi dan Istana

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra (KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyebut Andi Taufan Garuda Putra seharusnya ikut mengundurkan diri sebagai staf khusus Presiden Jokowi.

Menurut Karyono, sikap Andi Taufan yang menyurati para camat seluruh Indonesia merupakan kesalahan yang fatal.

Bahkan, kesalahan yang dilakukan Andi Taufan melebihi Adamas Belva Syah Devara.

Baca: Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus, Desak Jokowi dan Kapolri Bebaskan Ravio Putra

"Semestinya langkah mundur juga dilakukan oleh Stafsus Andi Taufan yang justru lebih fatal kesalahannya karena menyurati seluruh camat untuk bekerjasama dengan relawan yang dibentuk oleh perusahaan yang dipimpinnya sendiri," kata Karyono saat dihubungi Tribunnews, Kamis (23/4/2020).

Diketahui, Andi Taufan Garuda Putra menggunakan kop surat Sekretariat Kabinet untuk meminta para camat seluruh Indonesia melibatkan PT Amartha Mikro Fintek dalam penanganan virus corona melalui program Relawan Desa Lawan Covid-19.

Baca: Punya 42 Istri, 156 Anak dan 250 Cucu, Pria Ini Meninggal Karena Prostat

PT Amartha Mikro Fintek merupakan perusahaan yang dipimpin langsung oleh Andi Taufan Garuda Putra.

Untuk itu, Karyono meminta Andi Taufan mengikuti langkah Belva Devara untuk mengundurkan diri secara terhormat sebagai Stafsus Presiden.

"Dengan mengambil langkah mundur, maka Andi menyelamatkan wibawa presiden dan istana," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini