"Sekarang di rumah sakit di sana, masih ada ruang yang saya pakai untuk nampung mereka," ujar Wahyu.
"Untuk pegawai RSUD Bung Karno kita sediakan di lantai lima," imbuhnya.
Dia mengaku telah membicarakan dengan manajemen terkait penggunaan lantai lima sebagai tempat tinggal sementara.
Baca: Wakil Presiden AS, Mike Pence Langgar Aturan Pakai Masker selama Kunjungan ke Rumah Sakit
"Kemarin saya berbicara dengan manajemen lebih baik di sana, kalau sewaktu-waktu ada emergency kan bisa membantu," katanya.
Adapun, lantai lima sampai saat ini masih kosong dan bisa menampung puluhan orang.
"Selama ini kosong, bisa kurang lebih 40 orang, ini hanya untuk pegawai yang disuruh pindah dari kos saja," tutur Wahyu.
Wahyu sangat menyayangkan pengusiran yang dialami para tenaga medis selama pandemi Corona.
"Sebetulnya ketakutan yang tidak masuk akal, di RSUD Bung Karno melayani dengan safety yang bagus, APD lengkap, keluar masuk ruang isolasi harus mandi lagi," ucap Wahyu.
"Mereka kan sudah berjuang menangani Covid-19, butuh dukungan bukan stigma," tandasnya.
Pembelaan Ibu Kos
Pemilik indekos, Siti Mutmainah membantah telah melakukan pengusiran terhadap Intan, Rahma, dan Siska yang merupakan perawat RSUD Bung Karno.
Anehnya, meski mengaku tidak mengusir, Mutmainah mengakui ia meminta mereka pindah demi kebaikan kos.
Siti Mutmainah juga buka suara terkait kabar terusirnya ketiga perawat yang diketahui bernama Intan, Rahma, dan Siska dari indekos yang dikelolanya di daerah Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Siti mengatakan Intan dan Rahma memang telah tinggal di indekos yang dikelolanya selama beberapa bulan, sedangkan Siska baru membayar uang muka dan belum menempati.
Baca: Jadwal TVRI Belajar dari Rumah Rabu, 29 April 2020: X-Sains, Vulkanologi, Lagu dan Pakaian Adat