News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Harganya Anjlok, Penimbun Masker Rugi Miliaran Rupiah, Diduga Ini Penyebabnya

Penulis: Inza Maliana
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melakukan proses pembuatan masker berbahan kain di Balai Latihan Kerja (BLK) Larangan, Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2020). Pemerintah Kota Tangerang memanfaatkan BLK yang ada di Kota Tangerang serta memberdayakan warga sekitar untuk memproduksi ribuan masker kain yang nantinya akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat Tangerang. Tribunnews/Irwan Rismawan

Ini cuma 9000-an isi 5 pcs. Kemaren sekotak isi 50 dijual 350 ribu," tulis @ferdiriva dalam akunnya pada Minggu (26/4/2020) lalu.

Sebelumnya, masker per kotak dengan isi 50 buah yang biasanya dihargai Rp 20-30 ribu, sempat melonjak hingga Rp 400 ribuan.

Kenaikan harga masker pun sempat mengalami beberapa tahapan.

Pada awal Maret, harga masker menjadi Rp 125 ribu per kotak isi 50 buah.

Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Setelah minggu kedua dan ketiga Maret, harga masker di pasaran kian melonjak.

Bahkan harganya bisa mencapai diatas Rp 350 ribu per kotak isi 50 buah.

Membalas cuitan itu, seorang warganet pun turut menambahkan cerita adanya kerugian yang dialami penimbun masker.

Tak tanggung-tanggung, akun @oktalinee menuliskan, ada pedagang yang rugi sampai miliaran.

"Kemaren orang rumah sempet cerita, yg punya toko di p*amuka, udh mulai ngitung2 rugi, sampe 11m katanya.

Ada temen2 yg udh nyetok Infrared termometer juga pada rugi, udah turun drastis harganya," tulis @oktalinee dalam cuitannya.

Kendati demikian, harga-harga tersebut kini sudah mulai berangsur normal.

Termasuk juga hand sanitizer, yang sempat ikut langka seperti masker.

Hingga Selasa (28/4/2020) cuitan @ferdiriva sudah mendapatkan 8.7 ribu retweet dan disukai 19.1 ribu kali oleh warganet di Twitter.

 (Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini