News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Putusan untuk Terdakwa Pelanggar PSBB Ringan, Kompolnas: Itu Kewenangan Hakim

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru, Riau pada Rabu (29/4/2020) kemarin menyidangkan 16 terdakwa pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Pekanbaru, Riau.

Hasil vonisnya16 tersangka ini dinyatakan bersalah melanggar KUHP Pasal 216 dan Perwako Pekanbaru No 74 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB.

16 orang tersangka hari ini, Rabu (29/4/2020) menjalani proses sidang pengadilan secara online dari Mapolresta Pekanbaru, Riau. Mereka kedapatan melanggar pelaksanaan PSBB Kota Pekanbaru. (Humas Polda Riau) (Humas Polda Riau)

Baca: Masuknya Orang Asing ke Indonesia Sangat Potensial Membawa Virus Corona

Mereka hanya diputus kurungan satu sampai dua bulan atau denda Rp 3 juta, Rp 800 ribu dan Rp 750 ribu.

Usai persidangan, para terdakwa memilih untuk membayar denda atas kesalahan yang telah mereka perbuat dan bersedia untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Baca: Donald Trump Menuduh China Ingin Menggulingkannya di Pemilu AS 2020 Ini

Menyikapi ini komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengapresiasi jajaran Polda Riau yang memproses hukum secara cepat para pelanggar PSBB.

Baca: Kepala Daerah Diperintahkan Segera Buat Program Perkuat Stimulus Ekonomi

‎"Kami apresiasi, Polda Riau‎ sudah melakukan proses penegakan hukum secara benar," ungkap Poengky saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (30/4/2020).

Mengenai vonis ringan yang hanya kurungan badan maksimal dua bulan dan denda ratusan ribu, Poengky menegaskan itu adalah kewenangan dari majelis hakim.

Terlebih pula ancaman hukuman bagi para pelanggar PSBB tidak sampai satu tahun sehingga sedari proses penyidikan pun mereka tidak ditahan.

"Tentang vonisnya yang ringan, itu kewenangan hakim," tambah Poengky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini