News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tenaga Medis dan Ayah-Ibunya Meninggal karena Corona, Tes Pertama Sempat Negatif

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasien corona dalam satu ruangan.

Selang beberapa hari, mereka kembail menjalani tes corona dan hasilnya positif hingga harus rawat inap di rumah sakit.

Marcela menceritakan jarak gejala tiap anggota keluarga tidak terlihat bersamaan.

"Sekitar tiga hingga lima hari dari satu orang ke orang berikutnya saat menunjukkan gejala," kata Marcela.

"Kami pikir mereka akan menunjukkan gejala dalam waktu yang bersamaan," sambungnya.

Marcela mengaku tidak tahu apakah Mayorga Jr. tahu akan kepergian kedua orangtuanya lantaran sudah tidak bisa merespons.

Diketahui, keluarga Mayorga Jr. adalah imigran dari Nikaragua sejak tahun 1980an.

Sang ayah bekerja di rumah duka, sedangkan ibunya menjadi pengasuh.

"Mereka sangat bersyukur bisa hidup di sini dan menjadi warga negara Amerika Serikat," ujar Marcela.

Baca: Maskapai Asal Irlandia Ini Berencana Pangkas 3.000 Pekerja Termasuk Pilot dan Awak Kabin

Baca: Kisah Kakek dan Nenek Meninggal Karena Corona, Bergandengan Tangan hingga Saat Maut Menjemput

Kehilangan 8 Anggota Keluarga Sekaligus

Duka mendalam tak hanya dialami oleh Violeta yang kehilangan tiga anggota keluarganya dalam waktu kurang dari sebulan.

Seorang warga Albany, Georgia, AS, bernama Shana Jones juga kehilangan anggota keluarga sejumlah delapan orang karena corona.

Dikutip Tribunnews.com dari fox2now.com, kini Jones berusaha bangkit dengan cara berbuat baik ke sesama.

Jones memutuskan untuk memajang mejanya di depan rumah.

Di atas meja itu, Jones menaruh makanan kaleng, makan siang siap santap, kebutuhan toilet, hingga produk kebersihan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini