News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hotman Paris Sarankan Pemerintah Datangkan Remdesivir, Obat yang Dinilai Potensial Tangani Covid-19

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020. Pengacara Hotman Paris Hutapea mendesak Presiden Joko Widodo segera mendatangkan obat ini untuk mengobati pasien Covid-19 (Virus Corona) di Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Apakah obat Remdesivir itu? 

Obat Remdesivir menjadi satu di antara sejumlah obat yang kini disebut sebagai obat untuk menyembuhkan pasien Virus Corona.

Di Indonesia nama obat ini ikut pun mulai dikenal orang.

Dalam video yang diunggah Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, Rabu (6/5/2020) menyarankan Presiden Joko Widodo agar segera mendatangkan obat Remdesivir untuk menangani pasien Covid-19 di Indonesia.

Hotman mengatakan, Jokowi perlu membeli obat Remdesivir karena obat itu sudah disetujui oleh BPOM Amerika Serikat sebagai obat untuk menangani pasien Corona. 

Lantas apakah itu Remdesivir ?

Baca: Produsen Obat Gilead: Remdesivir Tunjukkan Hasil Menjanjikan

Baca: 22 Rumah Sakit di Indonesia Uji Klinis Empat Obat Covid-19, Remdesivir Masuk Kategori Potensial

Obat Remdesivir merupakan obat yang dikembangkan oleh perusahaan Gilead Sciences Inc di Amerika Serikat. 

Obat ini adalah obat eksperimental yang menargetkan bahan genetik yang disebut RNA dan dimaksudkan untuk menghentikan replikasi SARS-CoV-2.

Sebelumnya, Remdesivir digunakan sebagai obat pasien Ebola. 

Disetujui BPOM AS sebagai Obat untuk Pasien Corona

Pada Jumat,1 Mei 2020 atau Sabtu waktu Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyetujui penggunaan Remdesivir sebagai obat untuk pasien Corona di masa darurat nasional. 

Persetujuan diberikan setelah hasil awal studi menunjukkan remdesivir mempersingkat waktu pemulihan pasien hingga 31 persen, atau rata-rata sekitar empat hari.

Penelitian dilakukan terhadap 1.063 pasien, dilakukan secara ketat , termasuk terhadap kelompok pembanding yang menerima perawatan biasa.

Oleh karena itu efek remdesivir dapat dievaluasi secara ketat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini