Kulit akan berubah menjado belang dan berwarna ungu atau merah.
Dalam penelitian tersebut, gejala nekrosis ditemukan pada pasien lebih tua dengan kasus virus corona yang lebih parah.
Namun ternyata nekrosis juga ditemukan pada beberapa orang yang positif virus corona dna tidak memerlukan rawat inap.
4. Pusing
Sebuah penelitian terhadap 214 pasien di China yang diterbitkan dalam Jama Neurology bulan lalu menyebut, lebih dari sepertiga atau sekira 36,4 persen pasien telah mengalami gejala neurologi seperti pusing atau sakit kepala.
Persentase ini meningkat menjadi 45,5 persen pada pasien dengan infeksi virus corona parah.
Profesor Virologi di University of Reading Prof Ian Jones yang mengomentari penelitian tersebut mengatakan, gejala tersebut terjadi namun umumnya bukan karena virus corona.
Pusing dan sakit kepala dianggap sebagai konsekuensi dari keparahan penyakit Covid-19.
Baca: Pasien Positif Corona di Pulau Galang Bertambah Menjadi 19 Orang
Baca: Siap Diawasi, Kejagung Terima Pendampingan Hukum Refocusing Anggaran Corona Rp 7,3 Triliun
5. Sensasi kesemutan
Beberapa pasien juga mengeluhkan kesemutan bahkan rasa terbakar.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS Mount Sinai New York Dr Waleed Javaid mengatakan, kemungkinan respon kekebalan pasien terhadap virus corona yang menyebabkan sensasi demikian.
“Ada respon imun luas yang terjadi. Sel-sel kekebalan tubuh kita diaktifkan sehingga banyak bahan kimia dilepaskan ke seluruh tubuh kita dan itu dapat hadir atau terasa seperti ada beberapa desis."
"Ketika respons kekebalan tubuh kita meningkat, orang-orang dapat merasakan sensasi yang berbeda ... Saya telah mendengar pengalaman serupa di masa lalu dengan penyakit lain," katanya kepada Today.com.
(Tribunnews.com/Miftah)