Tetapi, bila sewaktu-waktu ada keperluan yang mendesak, Laili menjelaskan, maka bisa diatur kembali.
"Itu nanti diatur lagi, kantong investasi yang sewaktu-waktu gampang ditarik di mana."
"Sebaiknya di reksa dana pasar uang, tapi kalau buat satu tahun ke depan ya sebaiknya ya saham langsung atau reksa dana saham," jelas Laili.
Baca: Tidak Anti Investasi, Serikat Pekerja: Hambatan Perizinan Harus Diberantas
Kendati demikian, Laili tidak menyarankan apabila 30 persen dana yang akan 'ditabung' dimasukkan ke dalam bank.
"Karena kalau di tabungan bank itu ada dipotong biaya administrasi," ungkapnya.
Sementara itu, Laili juga menerangkan, dari awal ingin mengelola keuangan, kita harus menentukan dan memperkirakan dengan matang berapa uang yang akan disimpan dan akan dikeluarkan.
Hal itu dilakukan agar pengelolaan uang kita dapat maksimal, terlebih di tengah pandemi seperti saat ini.
(Tribunnews.com/Maliana)