Tabib-Azir mencatat bahwa perangkat semacam ini bisa diproduksi dengan biaya murah.
Selain itu, bisa juga menjadi cara yang kurang invasif untuk menguji virus.
Semantara itu, saat ini pengujian Covid-19 masih menggunakan tes swap.
Yaitu dengan mengambil sampel hidung di mana lendir dikumpulkan dari bagian belakang hidung dan tenggorokan.
"Saya pikir perangkat ini akan banyak membantu dengan membuka negara dan memberi orang ketenangan pikiran bahwa mereka berada di lingkungan yang aman," kata Tabib-Azir.
Baca: Donald Trump Beberkan Rahasia Dirinya Bisa Terhindar dari Virus Corona
Baca: Bagikan Kabar Perawat Hamil Meninggal Karena Corona, dr Tirta:Meski Di-bully,Dibilang Nggak Ikhlas
Hingga saat ini, wabah corona telah menjangkiti 112 negara di dunia.
Penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini telah menyebabkan 4.924.012 orang menderita Covid-19.
Hingga Selasa (19/5/2020) jumlah korban jiwa mencapai 320.791.
Adapun angka kesembuhannya mencapai 1.928.089.
Saat ini jumlah kasus tertinggi didominasi negara Eropa dan Amerika.
Lima tertinggi adalah Amerika Serikat, Rusia, Spanyol, Brasil, dan Inggris.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)