TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengungkapkan membangkitkan kesadaran masyarakat menjadi hal paling penting untuk diprioritaskan saat ini.
Hal tersebut diungkapkan Daeng dalam video konferensi pernyataan kebulatan tekad bersama melawan Covid-19 Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KoMPAK), Rabu (20/5/2020).
Daeng berharap di momen Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020 ini, KOMPAK dapat selalu kompak dan bangkit.
"Tidak hanya bangkit, tapi juga bisa membangkitkan. Kalau kita mau bangkit, kita juga harus bisa membangkitkan masyarakat," ungkap Daeng.
Daeng mengungkapkan petugas profesi kesehatan memiliki tugas yang amat berat untuk bangkit dan membangkitkan.
"Sudah banyak sekali persoalan kesehatan yang sudah dinasihatkan dan digengungkan oleh seluruh pihak," ujarnya.
Baca: Soal Indonesia Terserah, Ketua IAKMI: Itu Wujud Advokasi, Kami Ingin Semua Sadar
Daeng mencontohkan imbauan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Menurut Daeng, PHBS masih sebatas kata-kata yang sakral normatif, yang kadang-kadang tidak memiliki makna.
"Masyarakat tidak mengetahui makna yang sangat penting di dalamnya," katanya.
"Tetapi, hari ini kata-kata PHBS itu ternyata maknanya luar biasa. Kalau tidak diterapkan, hitungan nyawa bagi kita semua," lanjut Daeng.
Daeng menyebut seluruh tenaga profesi kesehatan perlu bangkit bersama untuk membangkitkan kesadaran masyarakat.
"Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan itu penting, menyediakan alat kesehatan itu penting, menyediakan obat itu penting, menyediakan tenaga kesehatan itu penting."
"Tapi, jauh lebih penting dari itu adalah membangkitkan kesadaran bersama bahwa masalah kesehatan adalah hal yang sangat penting," ungkapnya.
Baca: PB IDI Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PSBB untuk Sektor Terkecualikan
Saat ini, tidak menjaga kesehatan akan memiliki dampak besar.
"Kalau tidak dijaga akan berdampak tidak hanya pada kesehatan itu sendiri, tapi berdampak pada multidimensi," ungkap Daeng.
Daeng menyebut membangkitkan kesadaran masyarakat adalah tantangan bersama.
"Mari kita berusaha bangkit dan berusaha membangkitkan masyarakat Indonesia bahwa sehat itu penting, mahal, dan krusial," ujarnya.
Menutup pernyataannya, Daeng menilai bangkitnya kesadaran masyarakat akan menempatkan kesehatan sebagai aspek mainstream yang diutamakan.
"Jika ini bisa dibangkitkan, saya berharap ke depan sektor kesehatan tidak lagi menjadi sesuatu yang bersifat asesoris," ujar Daeng.
Pernyataan KOMPAK
Adapun diketahui Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) menyelenggarakan pernyataan bersama kebulatan tekad bersama melawan Covid-19 melalui konferensi video, Rabu (20/5/2020).
Anggota KOMPAK ialah Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes), Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI), Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
Selanjutnya, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Patelki), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).
Kemudian, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Perkumpulan Profesi Kesehatan Tradisional Komplementer Indonesia (PP Kestraki), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Baca: Hari Kebangkitan Nasional, KOMPAK Nyatakan Bangkit Lawan Covid-19
Baca: PB IDI Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PSBB untuk Sektor Terkecualikan
Baca: Soal Perawat Meninggal karena Corona, PPNI Ungkap Cara Hargai Tenaga Medis: Agar Kerja Kami Ringan
Berikut 5 poin pernyataan KOMPAK :
1. Mengajak seluruh elemen Bangsa untuk bersatu mendukung pemerintah bangkit melawan Covid-19.
Kami mendukung sepenuhnya pernyataan Presiden RI Bapak Joko Widodo yang menyebutkan bahwa pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa.
Semua nya didasarkan pada data-data dan pelaksanaan di lapangan sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar.
2. Kami menyadari bahwa masalah Covid-19 ini mempengaruhi segala tatanan kehidupan masayarakat secara keseluruhan.
Namun kami melihat kasus Covid-19 saat ini terus meningkat.
Untuk itu kami menghimbau agar pelaksanaan pelonggaran PSBB tidak dilakukan tergesa-gesa dan dilaksanakan dengan komunikasi serta koordinasi yang baik dengan semua pihak.
3. Mendukung dan mengapresiasi perjuangan para tenaga medis, tenaga Kesehatan, relawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, pamong, donatur, pengusaha, akademisi, para pakar dan semua pihak untuk tidak henti-hentinya bergotong-royong membasmi menyelesaikan masalah Covid-19.
4. Mendesak pemerintah untuk melibatkan semua unsur masyarakat untuk menggalakkan program perang semesta dan membangun tatatan hidup baru bersama Covid-19, mulai dari pusat hingga ke tingkat tatanan masyarakat paling rendah (akar rumput) dengan mendorong pembentukan RT/RW/Desa Siaga Covid-19.
5. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, KOMPAK mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak mudik/pulang kampung dan tidak melakukan kunjungan rumah/silaturahmi secara fisik kepada tetangga atau sanak saudara, mengingat hal itu berpotensi menularkan Covid-19.
KOMPAK juga mengajak semua pihak agar selama berlebaran untuk tetap berada dirumah (stay at home).
Kalaupun terpaksa melakukan karena urusan darurat, maka protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan ketat seperti penggunaan masker, sering melakukan cuci tangan, dan menjaga jarak aman (physical distancing).
Pernyataan bersama tersebut dibacakan Juru Bicara KOMPAK, Kusmedi Priharto.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)