TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 57,3 persen responden menyatakan puas terhadap penanganan masalah wabah virus corona (Covid-19) oleh pemerintah provinsi.
Sedangkan, responden yang menyatakan tidak puas terhadap pemerintah provinsi sebesar 41,1 persen.
Sisanya, respoden yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 0,8 persen.
Hal itu tercacat dari hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga survei Indo Barometer bersama Puslitbangdiklat RRI yang dilakukan 12-18 Mei 2020 yang melibatkan 400 responden.
"Pemerintah Provinsi ikut serta dalam menangani virus Corona, mayoritas responden (57.3%) menyatakan puas. Responden yang menyatakan tidak puas (41.1%). Sisanya menjawab tidak tahu/tidak jawab (1.8%)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Selasa (26/5/2020).
Baca: Gubernur Irwan Sebut 300 Kendaraan Masuk ke Sumbar Saat Hari Pertama Lebaran di Tengah Pandemi
Adapun, lima alasan tertinggi responden menjawab puas terhadap kerja pemerintah provinsi yakni;
Gubernur lebih tanggap dibanding Pemerintah Pusat (26.2%), pencegahan penularan Covid-19 di daerah bagus (22.7%), kerja tenaga medis di daerah sudah bagus (10.2%), jumlah terinfeksi semakin hari semakin menurun (7.6%), kerja nyata Gubernur (7.1%).
Baca: Kisah Penggali Makam Korban Corona yang Bekerja 15 Jam Sehari Disorot Media Asing
Lalu, Lima alasan tertinggi responden menjawab tidak puas yakni;
Distribusi bantuan lambat (20.8%), PSBB banyak pelanggaran (14.6%), bantuan tidak tepat sasaran (12.8%), banyak warga di daerah tidak disiplin (11.7%), bantuan tidak merata
(10.6%).
Sebagai informasi, wilayah pelaksanaan survei di 7 (tujuh) provinsi di Indonesia yaitu : Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan (7 provinsi ini setara dengan 64.9% populasi nasional).
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah quota & purposive sampling dengan 400 responden tersebar secara proporsional. Margin of error sebesar kurang lebih 4.90 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara via telepon seluler menggunakan kuesioner.
Data telepon seluler responden diambil secara acak dari no telp seluler responden di Indo Barometer dari hasil survei nasional, survei pileg, survei pilkada dan quick count di setiap wilayahnya di masa sebelumnya.