Organisasi non-pemerintah yang didirikan pada 2 Juni 1739 ini juga sering mengadakan kegiatan pertukaran ide dalam berbagai disiplin ilmu.
Setiap tahunnya, akademi ini memberikan Penghargaan Nobel/Nobel Prize dalam bidang fisika dan kimia, sebuah penghargaan prestisius yang didanai oleh Bank Swedia.
Tak hanya itu, akademi juga memberikan sejumlah penghargaan lain seperti the Crafoord Prize, the Sjöberg Prize, dan sejumlah penghargaan besar lainnya.
Dalam konteks internasional, pihak akademi menjalin hubungan erat dengan banyak akademi internasional lain untuk turut serta mempromosikan kerja sama ilmiah.
Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia terletak di kawasan Stockholm, Swedia.
Adinda Desak Para Pemimpin Dunia
Melalui suratnya kepada Akademi Swedia dan WHO, alumni ACS Jakarta (2011-2019) juga mendesak kepada para pemimpin dunia untuk menyuarakan harapannya ini.
Dalam sambungan telepon, ia juga menyinggung langkah PM Selandia Baru, Jacinda Ardern yang dianggap berhasil dan efektif mengalahkan Covid-19 melalui lockdown yang dini dan ketat.
Terkait isu domestik, Adinda menyayangkan banyak orang-orang yang menolak rapid test dan mengabaikan peringatan dari pemerintah.
"Maksud saya bukan salahnya siapa, ini (tanggungjawab) ada di pemerintah dan masyarakatnya bagaimana memahami situasi saat ini," katanya dalam sambungan telepon.
Kepada anak-anak muda Indonesia, Adinda berharap agar nantinya saat pandemi Covid-19 berakhir, generasi muda dapat bersungguh-sungguh menempuh pendidikan yang lebih baik lagi.
"Dunia memang memerlukan obat dan pandemik ini sungguh mengubah pemikiran kita tentang kematian dan waktu."
"Saya percaya kehidupan manusia belum akan berakhir. Namun kita masih diberi kesempatan untuk kembali menemukan jati diri sebagai makhluk Tuhan."
"Jangan lagi gunakan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk menghimpun kekuatan. Jangan lagi ada upaya manipulasi dalam bentuk apa pun."