News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Positif Corona Bertambah 1.209, Jawa Timur Jadi Wilayah Penambahan Tertinggi

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menjalani tes swab gratis di Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/6/2020). Setelah pamit beberapa minggu lalu, mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya kembali lagi ke Kota Surabaya untuk membantu warga Surabaya dalam melakukan pemeriksaan tes swab Covid-19 secara massal.

Adapun kasus kematian bertambah 70, sehingga total kasus kematian 3.241 orang.

Baca: Pariwisata Global Diprediksi Merugi hingga 3,3 Triliun Dolar AS Akibat Pandemi Covid-19

Gejala dan Ciri Virus Corona

Seseorang yang terpapar virus corona atau Covid-19 akan mengalami berbagai macam gejala.

Gejala virus corona yang paling umum ialah demam tinggi dan batuk kering.

Dalam kasus yang lebih parah, gejala Covid-19 meliputi kesulitan bernafas.

Namun, beberapa dokter yang menangani pasien virus corona, melihat beberapa gejala lain yang biasanya tidak dikaitkan dengan Covid-19.

Seperti yang dilansir Business Insider, wakil direktur medis di perusahaan telemedicine K Health, Dr. Edo Paz, mengungkapkan:

"Gejala tambahan yang dialami orang-orang yang terkena virus corona yaitu hilangnya indera pembau dan perasa, sakit perut, nyeri badan, dan mual."

Baca: Ambulans Dihadang di Ambon, Jenazah Corona Diambil Paksa, 8 Orang Jadi Tersangka

Masalah pencernaan, termasuk mual, diare, dan bahkan muntah, agak lazim pada pasien COVID-19.

David Hirschwerk, seorang spesialis penyakit menular di Northwell Health, penyedia layanan kesehatan terbesar di New York, mengatakan bahwa dari apa yang dia lihat "Ada 10% pasien yang memiliki gejala masalah pencernaan."

Namun, apa yang belum dipahami oleh para dokter adalah mengapa ada begitu banyak gejala virus corona.

"Komunitas medis belum tahu mengapa virus corona mempengaruhi orang secara berbeda, dan beberapa ada yang lebih parah daripada yang lain," kata Paz.

Namun, Dr. Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, percaya bahwa gejala ada hubungannya dengan bagaimana virus corona masuk dan bergerak ke dalam tubuh orang yang terinfeksi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini