News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kinerja Menteri Jokowi

Politikus PKS Soroti Isu Reshuffle Apakah Berdampak untuk Rakyat 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Netty Prasetiyani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani menyoroti isu reshuffle yang terus bergulir pascakemarahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. 

Netty menilai siapa pengganti menteri yang akan didepak bukanlah persoalan utama, namun apakah ada dampak tersendiri bagi masyarakat Indonesia dengan reshuffle tersebut. 

"Persoalan intinya bukan pada pergantian menteri, tapi apa dampaknya untuk rakyat. Reshuffle  atau tidak, semua kebijakan harus untuk kepentingan rakyat. Jadi bukan sekadar marah-marah, tapi sejauh mana hal itu mendorong para menteri bekerja optimal  menghasilkan kebijakan pro rakyat," ujar Netty dalam keterangannya, Kamis (9/7/2020). 

Baca: Reaksi Prabowo saat Ditanya Reshuffle Kabinet Jokowi, Berikan Sebuah Gestur dan Ucap Satu Kata

 Dia juga menyinggung selepas kemarahan presiden seharusnya ada progres signifikan terhadap penanganan Covid-19 oleh para menteri.

Namun faktanya di lapangan tidak ada progres yang signifikan. 

"Kasus positif makin tinggi, penyerapan anggaran belum sesuai dengan kebutuhan lapangan dan penanganan dampak ikutan juga masih sengkarut. Apakah kemarahan presiden hanya dianggap angin lalu oleh para menterinya  atau karena mereka  tidak tahu harus melakukan apa?," tanya Netty. 

Dia mengkhawatirkan isu pergantian kabinet nantinya hanya menambah daftar panjang lemahnya pengelolaan komunikasi  publik oleh pemerintah. 

"Masyarakat makin bingung dengan komunikasi yang riuh rendah, sementara angka kasus makin meningkat, jumlah pekerja di-PHK dan dirumahkan makin banyak, dan masyarakat mulai giat ke luar rumah dengan anjuran new normal," kata dia.

"Jika itu yang terjadi, maka anggapan publik bahwa pemerintah selama ini hanya sekadar berwacana tidak seratus persen salah," pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini