Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan akan mengevaluasi data pasien terinfeksi virus corona.
Ia mengatakan ada opsi untuk membuka data pasien positif Covid-19.
Hal itu dilakukan agar masyarakat di sekitar dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona.
"Terkait dengan data pasien, ini Undang-Undang tidak izinkan data pasien dipublikasikan. Tetapi apabila data tentang siapa yang tertular Covid-19 bisa diketahui lingkungan sekitarnya akan sangat membantu sehingga masyarakat bisa menghindar," kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Baca: DKI-Jatim-Sulsel Sumbang Kasus Tertinggi Hari Ini, Berikut Sebaran Pasien di 34 Provinsi
Baca: Soal Virus Corona Bertahan di Udara, Pemerintah Imbau Khotbah Jumat Dipersingkat
Doni menegaskan, pembukaan data pasien bukan untuk memunculkan stigma negatif di masyarakat.
Pembukaan data hanya untuk membuat masyarakat semakin waspada.
Sebab, semua orang bisa saja terinfeksi virus corona, tak terkecuali presiden.
"Bukan mau menstigma negatif. Sekarang ini tidak ada rasanya yang anggap orang kena Covid-19 itu aib karena semua bisa kena dan terakhir pimpinan negara besar juga kena Covid," ujarnya.
Doni mengatakan akan mengevaluasi terkait rencana pembukaan data pasien.
Apalagi hal itu juga bisa mempermudah kerja petugas kesehatan di lapangan.
"Ini mungkin bisa jadi evaluasi kita. Semuanya terkait perlindungan privasi mereka yang kena wabah perlu dicarikan solusi, sehingga bisa membantu petugas lapangan agar tidak membuat masyarakat yang lain dengan mudah terpapar," ucapnya.