Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengumumkan kemungkinan penularan virus corona (covid-19) melalui airborne atau udara, setelah sebelumnya hanya menular dari droplet
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof. dr. Amin Soebandrio menjelaskan pertama virus keluar dari droplet atau partikel kecil ludah pasien yang terjangkit covid-19 saat bersin, batuk, maupun berbicara.
Droplet tersebut kemudian punya partikel yang lebih kecil lagi yang beratnya lebih ringan, yang bisa terbang di udara sehingga memungkinkan terjadinya penularan lewat udara.
"Droplet isinya ada air, ada sel dan sebagainya yang begitu terbang kadar air berkurang dan makin kecil, semakin kecil makin ringan sehingga terbang makin jauh," kata Prof. Amin saat webinar Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia, Rabu (15/7/2020).
Terlebih jika berada di ruangan tertutup dan menggubakan air conditioner (AC) virus bisa terdorong oleh angin dari AC ke seluruh bagian ruangan.
"Dikhawatirkan di ruangan tertutup, virus terdorong oleh angin AC ke orang-orang di dalam situ, konsentrasi virus akan meningkat," ucap Prof. Amin.
Baca: Covid-19 Bisa Menular Melalui Udara, Dokter Reisa Ingatkan Peredaran Udara di Ruangan Ber AC
Baca: Waspadai Mikro Droplet Sebagai Sumber Penyebaran Covid-19, Muhadjir Minta Khotbah Jumat Dipersingkat
Dengan adanya kemungkinan covid-19 menyebar lewat udara, ruangan harus dirancang untuk mengantisipasi covid-19 dengan memperhatikan sirkulasi udaranya.
Kalau ruangan tertutup dan menggunakan AC, pilih AC yang memiliki filter untuk menyaring virus, dan harus rajin-rajin membuka runangan untuk sirkulasi udara.
Lalu terakhir, terapkan protokol kesehatan saat berada dimanapun dan kapanpun dengan memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
"Kita tahu vaksin tersedia akhir tahun, saat ini belum ada obat spesifik jadi kita menerima hidup berdampingan dengan covid-19, tapi tidak sakit, kalau bisa hindari m kerumunan, jaga jarak. Kalau itu dilakukan itu dengan baik bisa memutus rantai penularan," pungkas Prof. Amin.
--