News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Setelah Lampaui China, Kini Indonesia Lampaui Mesir dalam Jumlah Positif Corona, Urutan 24 Dunia

Penulis: garudea prabawati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah petugas dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Keputih, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/7/2020). Dari data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya per Selasa (14/7/2020), korban meninggal sebanyak 638 orang, pasien positif 7.331 orang, dan pasien sembuh sebanyak 3.700 orang. Sebanyak 1.600 jenazah sudah dimakamkan di TPU Keputih dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Surya/Ahmad Zaimul Haq

"Jadi pada dasarnya perang antara respon host dan virus," lanjut Hirsch.

"Tergantung siapa yang memenangkan perang ini, kita memiliki hasil yang baik di mana pasien pulih atau hasil yang buruk di mana mereka tidak."

Membatasi oksigen ke aliran darah membuat organ oksigen utama lainnya termasuk hati, ginjal, dan otak tidak berkurang. 

Dalam sejumlah kecil kasus parah yang dapat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang mengharuskan pasien ditempatkan pada ventilator untuk memasok oksigen. 

Namun, jika terlalu banyak paru-paru rusak dan tidak cukup oksigen yang disuplai ke seluruh tubuh, kegagalan pernapasan dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian. 

Pengaruh Usia

ILUSTRASI Social Distancing - Social distancing adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut para ahli. (www.ucsf.edu)

Viscidi juga menekankan bahwa hasil tidak biasa untuk sebagian besar pasien yang terinfeksi coronavirus. 

Mereka yang paling berisiko terhadap perkembangan parah adalah lebih tua dari 70 dan memiliki respons imun yang lemah. 

Orang lain yang berisiko termasuk orang dengan kelainan paru-paru, penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti pasien kanker yang telah menjalani perawatan kemoterapi. 

Viscidi mendesak masyarakat untuk berpikir tentang coronavirus seperti flu karena ia mengalami proses yang sama di dalam tubuh. 

Banyak orang tertular flu dan sembuh tanpa komplikasi. 

"Orang harus ingat bahwa mereka sehat seperti yang mereka rasakan, dan seharusnya mereka tidak perlu panik, dan berperasaan tidak sehat seperti yang mereka khawatirkan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini