News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Update Corona 25 Juli 2020 di Indonesia: 10 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi dan Terendah

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Corona 25 Juli 2020 di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia masih bertambah.

Hingga hari ini, Sabtu (25/7/2020) total ada 97.286 kasus Covid-19 terkonfirmasi.

Dari jumlah tersebut ada 37.218 pasien yang masih dirawat dan 55.354 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 di Indonesia berjumlah 4.714 orang.

Untuk pasien yang berstatus suspek berjumlah 54.752.

Kasus Covid-19 sudah ditemukan di 34 provinsi di Indonesia.

Update Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Berikut 10 provinsi di Indonesia dengan kasus Covid-19 tertinggi dan terendah dilansir dari situs resmi pemerintah untuk penanganan Covid-19:

10 Provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi:

1. JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 18,545 (21.0%)

2. DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 16,899 (19.2%)

3. SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 8,164 (9.3%)

4. JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 7,286 (8.3%)

Baca: Update Corona Indonesia 25 Juli: 97.286 Pasien Positif, 55.354 Sembuh, 4.714 Meninggal

5. JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 5,548 (6.3%)

6. KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 4,990 (5.7%)

7. SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 3,054 (3.5%)

8. SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 2,952 (3.3%)

9. BALI
Jumlah Kasus : 2,781 (3.2%)

10. PAPUA
Jumlah Kasus : 2,640 (3.0%)

Social Distance (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

10 Provinsi dengan kasus Covid-19 terendah:

1. JAMBI
Jumlah Kasus : 132 (0.1%)

2. NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 134 (0.2%)

3. ACEH
Jumlah Kasus : 148 (0.2%)

4. SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 166 (0.2%)

Baca: Jumlah Pasien Covid-19 Bertambah Banyak, TB Hasanuddin: Sebaiknya Pilkada Diundur Lagi

5. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 180 (0.2%)

6. BENGKULU
Jumlah Kasus : 181 (0.2%)

7. SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 196 (0.2%)

8. KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 217 (0.2%)

9. LAMPUNG
Jumlah Kasus : 231 (0.3%)

10. RIAU
Jumlah Kasus : 287 (0.3%)

Pekerja mencoba face shield (pelindung wajah) model premium (dengan kacamata) di workshop pembuatan di kawasan Dukuh Setro, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/6/2020). Penjualan face shield meningkat tajam sejak digaungkannya new normal life oleh pemerintah pada awal Juni lalu. Dalam sehari, pekerja mampu memproduksi 2.000-3.000 pieces alat pelindung wajah untuk didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan harga Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu per satu face shield. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Vaksin Corona Tiba di Indonesia

Sementara itu, vaksin virus corona Covid-19, Sinovac, siap diuji klini pada sejumlah orang di Indonesia.

Vaksin asal China tersebut diharap dapat dimanfaatkan untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia yang semakin tinggi.

Perusahaan pelat merah, Bio Farma, menerima vaksin Sinovac sebanyak 2.400 vaksin pada pekan lalu.

"Vaksin ini akan dites dulu di internal lab Bio Farma. Namun clinical trial akan dilakukan oleh Unpad (Universitas Padjajaran)," ujar Neni Nurainy, Research and Development Bio Farma dilansir Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Adapun uji klinis fase 3 ini merupakan uji khasiat vaksin corona untuk mengetahui efektivitas vaksin dalam melawan infeksi Covid-19.

Baca: Masyarakat Jangan Lengah Meski Saat Ini Ada Uji Klinis Vaksin Sinovac

"Uji klinis ini sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama, namun kita telah mempunyai cukup data bahwa vaksin ini aman dan berkhasiat,” ungkap Neni.

“Sehingga nanti akan keluar yang namanya emergency use authority," imbuhnya.

Untuk diketahui, emergency use authority adalah regulasi untuk mempercepat produksi vaksin.

Yakni dengan landasan data yang cukup terkait khasiat dan keamanan vaksin yang diberikan selama uji klinis fase 3 dilakukan.

Menurut Neni, uji klinis fase 3 rencananya akan mulai dilakukan pada awal Agustus mendatang.

Ditargetkan, selama 6 bulan sebelum diproduksi massal pada kuartal I tahun 2021.

"Jadi selama produksi, uji klinis vaksin Sinovac ini tetap diteruskan," kata Neni.

(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini