TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menunda semua layanan hukum selama dua pekan ke depan.
Lockdown ini dilakukan menyusul hasil rapid test terhadap 300-an ASN dan tenaga honorer setelah libur Idul Adha pekan lalu.
Tujuh ASN terkonfirmasi positif COVID-19 setelah PN Surabaya menggelar rapid test
Jubir PN Surabaya, Martin Ginting menyatakan ditutupnya pelayanan ini setelah tujuh ASN terkonfirmasi Covid-19.
Baca: Update RSKI Pulau Galang 8 Agustus: 227 Pasien Terkait Covid-19 Masih Dirawat
"Kecuali pelayanan upaya hukum dan sidang perkara yang masa penahanan terdakwa tak bisa diperpanjang," ujar Ginting, Sabtu, (8/8/2020).
Hasilnya, sebanyak sembilan pegawai hasil rapid testnya reaktif.
Mereka langsung melakukan isolasi mandiri dan tes swab.
Dari sembilan orang yang melakukan tes swab, hasilnya diketahui lima orang terkonfirmasi positif.
Baca: Sarjuki Yakin Pandemi Covid-19 Tak Halangi Rejekinya Berjualan Bendera
"Kemarin sekitar jam 19.00 WIB telah diperoleh hasil bahwa terdapat lima orang yg dinyatakan positif terjangkit virus Covid 19," lanjutnya.
Di luar lima pegawai tersebut, Martin mengatakan ada satu pegawai pengadilan dinyatakan positif Covid 19 setelah melakukan tes swab secara mandiri.
Ditambah satu hakim yang kini dirawat di daerah tinggalnya di Jawa Barat, total tujuh ASN PN Surabaya yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Setelah berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, otoritas PN Surabaya pun memutuskan menunda pelayanan.
Penundaan pelayanan diberlakukan sejak Senin depan hingga Minggu dua pekan kemudian, 10-23 Agustus 2020.
"Pada tanggal 24 Agustus 2020, pelayanan akan normal kembali. Demikian disampaikan agar publik pengguna jasa PN Surabaya maupun para pihak yg sedang berperkara atau para keluarga para terdakwa serta para advokat dan JPU dapat mengetahui dan memakluminya," tandasnya. (Syamsul Arifin)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Pengadilan Negeri Surabaya Lockdown, 7 ASN Termasuk Hakim Positif Covid-19 Setelah Jalani Tes Swab