TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Hingga Senin (10/8/2020), ada 127.083 kasus Covid-19 terkonfirmasi.
Dari jumlah tersebut, ada 39.082 pasien yang masih dirawat dan 82.236 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 di Indonesia berjumlah 5.765 orang.
Untuk kasus suspek berjumlah 84.139.
Kasus Covid-19 sudah ditemukan di 34 provinsi di Indonesia.
Berikut 10 provinsi di Indonesia dengan kasus Covid-19 tertinggi dan terendah dilansir dari situs resmi pemerintah untuk penanganan Covid-19:
10 Provinsi dengan Kasus Tertinggi
1. DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 25,727 (20.5%)
2. JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 25,330 (20.2%)
3. JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 10,611 (8.5%)
4. SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 10,454 (8.3%)
5. JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 7,566 (6.0%)
Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 10 Agustus: Tambah 1.687 Pasien, Total 127.083 Kasus Positif
6. KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 6,715 (5.4%)
7. SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 4,819 (3.8%)
8. BALI
Jumlah Kasus : 3,779 (3.0%)
9. SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 3,694 (2.9%)
10. PAPUA
Jumlah Kasus : 3,257 (2.6%)
10 Provinsi dengan Kasus Terendah
1. NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 152 (0.1%)
2. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 201 (0.2%)
3. JAMBI
Jumlah Kasus : 210 (0.2%)
4. SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 216 (0.2%)
5. BENGKULU
Jumlah Kasus : 252 (0.2%)
Baca: Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani Meninggal Dunia Terpapar Corona, Sempat Mengidap Emboli Paru
6. SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 275 (0.2%)
7. KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 294 (0.2%)
8. LAMPUNG
Jumlah Kasus : 307 (0.2%)
9. KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 410 (0.3%)
10. KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 534 (0.4%)
Vaksin Corona Tiba di Indonesia
Sementara itu, vaksin virus corona Covid-19, Sinovac, siap diuji klinis pada sejumlah orang di Indonesia.
Vaksin asal China tersebut diharap dapat dimanfaatkan untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia yang semakin tinggi.
Perusahaan pelat merah, Bio Farma, menerima vaksin Sinovac sebanyak 2.400 vaksin pada pekan lalu.
"Vaksin ini akan dites dulu di internal lab Bio Farma. Namun clinical trial akan dilakukan oleh Unpad (Universitas Padjajaran)," ujar Neni Nurainy, Research and Development Bio Farma dilansir Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Adapun uji klinis fase 3 ini merupakan uji khasiat vaksin corona untuk mengetahui efektivitas vaksin dalam melawan infeksi Covid-19.
Baca: Industri Pariwisata Tidak Akan Kembali Normal Jika Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Benarkah?
"Uji klinis ini sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi kita telah mempunyai cukup data bahwa vaksin ini aman dan berkhasiat,” ungkap Neni.
“Sehingga nanti akan keluar yang namanya emergency use authority," imbuhnya.
Diketahui, emergency use authority adalah regulasi untuk mempercepat produksi vaksin, yakni dengan landasan data yang cukup terkait khasiat dan keamanan vaksin yang diberikan selama uji klinis fase 3 dilakukan.
Menurut Neni, uji klinis fase 3 rencananya akan mulai dilakukan pada awal Agustus mendatang.
Fase tersebut ditargetkan selama 6 bulan, sebelum diproduksi massal pada kuartal I tahun 2021.
"Jadi selama produksi, uji klinis vaksin Sinovac ini tetap diteruskan," kata Neni.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)