News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Data IDI 3 Oktober 2020, Ada 130 Dokter, 9 Dokter Gigi, dan 72 Perawat Meninggal karena Covid-19

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat per Sabtu (3/10/2020) terdapat 130 dokter, 9 dokter gigi (6 dokter gigi umum, 3 dokter gigi spesialis) dan 92 perawat telah meninggal dunia akibat Covid-19.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jumlah kematian petugas medis dan kesehatan terus bertambah.

Seperti yang dilaporkan, Tim Mitigasi PB IDI bersama dengan Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) bahwa per Sabtu (3/10/2020) terdapat 130 dokter, 9 dokter gigi (6 dokter gigi umum, 3 dokter gigi spesialis) dan 92 perawat telah meninggal dunia akibat Covid-19.

Dari 130 dokter yang meninggal, terdiri dari 67 Dokter Umum dengan 4 diantaranya merupakan guru besar.

Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat per Sabtu (3/10/2020) terdapat 130 dokter, 9 dokter gigi (6 dokter gigi umum, 3 dokter gigi spesialis) dan 92 perawat telah meninggal dunia akibat Covid-19. (dokumentasi IDI)

Lalu ada 61 dokter spesialis dengan 4 diantaranya adalah guru besar, serta 2 orang residen.

Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 61 IDI Cabang ( Kota/Kabupaten).

"Kehilangan para tenaga kesehatan merupakan kerugian besar bagi sebuah bangsa terutama dalam mempertahankan dan pengembangan aspek kesehatan,ata dr Ari Kusuma, SpOG(K) - Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI dalam keterangannya, Minggu (4/10/2020).

Tim Mitigasi PB IDI berharap masyarakat tidak menganggap remeh pandemi Covid ini.

Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat per Sabtu (3/10/2020) terdapat 130 dokter, 9 dokter gigi (6 dokter gigi umum, 3 dokter gigi spesialis) dan 92 perawat telah meninggal dunia akibat Covid-19. (dokumentasi IDI)

Semakin masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, maka Indonesia akan sulit melewati masa pandemi ini dan bukan hanya kerugian secara ekonomi namun juga korban jiwa baik tenaga kesehatan, keluarga, maupun diri sendiri.

"Penggunaan Masker yang baik dan benar sangat penting dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19 termasuk menjaga diri kita dan orang lain yang kita sayangi dari tertular COVID-19 maka langkah 3M harus dilaksanakan," ujar Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi IDI DR dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV.

Warga berfoto memakai masker di jembatan peneyeberangan orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Untuk terus menumbuhkan kepatuhan masyarakat tentang protokol kesehatan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengkampanyekan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak agar angka positif Covid-19 di Indonesia menurun. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Langkah 3M tersebut yaitu:

1. Masker, selalu memakai masker dengan baik dan benar menjadi barrier jalur masuk dan keluar dari proses penularan COVID-19 yang menular melalui droplet atau bahkan aerosol pada kondisi ruangan dengan sirkulasi yang tidak baik.

2. Menjaga jarak > 1 meter, menghindari kerumunan apalagi beraktifitas bersama dalam waktu lama dengan sirkulasi udara tertutup, termasuk makan bersama.

3. Mencuci tangan selalu dengan air mengalir dan sabun dengan benar selama 40 sd 60 detik atau bila tidak ada dapat menggunakan Handsanitizer berbasis alkohol.

"Pelaksanaan 3M ini harus dilaksanakan secara masif oleh semua orang tanpa kecuali," tegas Eka.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini