News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UU Cipta Kerja

Semua Pihak yang Terlibat Aksi Tolak UU Cipta Kerja Harus Patuhi Protokol Kesehatan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19 Andre Rahadian meminta semua pihak yang terlibat aksi demonstrasi massa Omnibus Law, baik itu massa aksi maupun aparat keamanan mematuhi protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 tidak melonjak tajam.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19 Andre Rahadian meminta semua pihak yang terlibat aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja, baik itu massa aksi maupun aparat keamanan mematuhi protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 tidak melonjak tajam.

“Lepas dari persoalan pro kontra, lepas pula dari persoalan substansial yang ada dalam UU Cipta Kerja, saya mengkhawatirkan situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda bangsa kita,” ujar Andre Rahadian, Ketua Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19, di Jakarta, hari ini (9/10/2020).

Baca: Ridwan Kamil: Hari ini, Covid Tidak Bisa Dikendalikan Modal Handphone atau Video Conference Saja

Andre mengatakan selama dirinya bergabung dalam Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bersama banyak elemen masyarakat, kegiatan demonstrasi massa ini lah yang paling mengkhawatirkan karena banyak yang mengabaikan protokol kesehatan.

Kondisi ini adalah ladang subur penyebaran Covid-19, utamanya melalui droplet.

Baca: Tiga Jurus Jitu Menghadapi Covid-19

“Kami hanya dapat berdoa semoga semua demonstran dan aparat dalam keadaan imun tubuhnya baik. Jika ada yang lemah, saya pastikan akan sangat mudah terpapar Covid-19,” ujar Andre yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni UI (ILUNI).

Andre menyatakan, pihaknya memahami, ada pesan yang harus disampaikan oleh peserta aksi, namun di tengah kondisi pandemi ini harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

“Imbauan saya, tolong tetap memakai masker. Itu yang paling utama, jika menjaga jarak menjadi sesuatu yang sulit dihindarkan. Lebih baik lagi jika selalu sadar posisi dalam kerumunan untuk menjaga jarak,” tegas Andre.

Baca: Positif Covid-19,Nunung Terus Menangis dan Ngaku Tak Terima: Rumah Sakit Seluruh Jakarta Nolak Semua

Aparat Harus Jadi Contoh

Andre menyerukan kepada aparat yang bertugas di lapangan untuk bisa menjadi contoh bersama-sama mematuhi protokol kesehatan.

Kadang kondisi lapangan mengharuskan dilakukannya penegakan hukum untuk menertibkan aksi, namun protokol kesehatan tak boleh diabaikan.

“Terutama ketika melakukan aksi penangkapan terhadap para demonstran. Tolong, janganlah para demonstran ‘ditumpuk’, dikumpulkan berdesak-desakan."

"Ingat, sekali lagi ingat, virus Corona belum hilang. Ia masih menjadi ancaman serius yang sewaktu-waktu bisa menyerang siapa saja yang abai terhadap protokol kesehatan. Kita tidak ingin semuanya akhirnya habis terpapar corona,” ujar Andre serius.

Andre mengatakan tim relawan siap bekerjasama dengan aparat untuk melakukan pengetesan masal terhadap masa aksi maupun aparat untuk menghindari terjadinya cluster baru di banyak daerah yang melakukan demonstrasi.

Para relawan sangat khawatir kondisi pandemi semakin memburuk dan korban semakin meningkat karena selama ini sudah melewatinya dengan penuh emosional.

“Kami mengawal pasien yang terpapar corona dengan armada ambulans. Ada kalanya, kami terhibur ketika mereka sembuh dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga. Tak jarang, kami ikut berduka ketika korban yang coba kami bantu, akhirnya meninggal dunia,” kata Andre.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini