Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bio Farma selaku produsen vaksin Covid-19 di Indonesia memastikan pihaknya memiliki kapasitas 250 juta vaksin.
"Dan komitmen sampai saat ini vaksin yang akan disuplai sebesar 260 juta dosis," kata Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto dalam dialog di kanal Youtube BNPB, Senin (19/10/2020).
Bambang mengatakan sebelum dilakukan produksi, akan diuji secara bertahap, mulai dari stability hingga quality control.
"Semuanya harus dilakukan secara hati-hati, menjaga mutu dan keamanan dari vaksinnya," lanjut Bambang.
Adapun per bulannya, Bambang mengatakan produksi vaksin Covid-19 oleh Bio Farma dilakukan secara bertahap dengan jumlah yang ditentukan.
"Sekitar 16-17 juta dosis per bulan ya gak bisa kita produksi, tapi ini juga tergantung ketersediaan atau suplai dari Sinovac sendiri," pungkas Bambang.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia akan kedatangan 6,6 juta vaksin Covid-19 dari China.
Rencananya distribusi vaksin dimulai pada November 2020 mendatang.
Dikutip dari rilis Kemenko Maritim dan Investasi, Senin (12/10/2020), untuk tahun ini Cansino menyanggupi 100 ribu vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
Baca juga: Achmad Yurianto Ingatkan Masyarakat Tetap Jalankan Protokol 3M Meski Ada Vaksin Covid-19
G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, yang 5 juta dosis akan mulai datang pada bulan November 2020.
Sementara itu Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Untuk tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.
Tiga vaksin dari perusahaan Tiongkok itu kini sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.