News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

76 Persen Guru Khawatir Pada Penyebaran Covid-19 Saat Pembukaan Sekolah

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) mengadakan survei kepada guru mengenai pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan hasil survei, 76 persen guru merasa khawatir untuk kembali mengajar di tengah pandemi Covid-19.

"Pendapat guru terkait pembukaan sekolah, temuan utama 76 persen responden guru menyatakan bahwa sekolah kurang aman atau tidak bisa diprediksi. Sementara 24 persen guru beropini akan aman dan kecil kemungkinan penyebaran virus," ujar Education Team Leader Wahana Visi Indonesia Mega Indrawati dalam webinar Suara Guru, Kamis (22/10/2020).

Sementara guru di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) cenderung menyatakan aman karena tingkat kasus Covid-19 di wilayah ini lebih sedikit.

Selain itu, ada tren guru usia yang lebih tua lebih khawatir dengan penularan Covid-19 di sekolah.

Baca juga: Kemendikbud : 60 Persen Guru Alami Kendala Dalam Pembelajaran Berbasis IT

"Jika dibandingkan dari gender, yang perempuan punya kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding pria," kata Mega.

Guru pendidikan khusus inklusi lebih cenderung khawatir dibandingkan guru satuan pendidikan umum. Mega mengungkapkan hal-hal yang menjadi kekhawatiran guru adalah transmisi Covid-19.

Para guru khawatir menulari siswa atau sebaliknya guru yang tertular dari siswa. Serta kekhawatiran keluarga siswa maupun guru yang tertular.

"Juga kekhawatiran tentang belajar mengajar yang tidak nyaman dan kurang efektif. Guru 3T juga lebih khawatir tentang pembelajaran dan Non 3T terkait masalah kesehatan," ucap Mega.

Seperti diketahui, survei dilakukan kepada 27.046 guru dan tenaga kependidikan di 34 provinsi seluruh Indonesia. Guru dari wilayah Non 3T 95 persen dan 3T 5 persen.

Sebanyak 74 persen merupakan guru dari pendidikan umum, sementara 26 persen dari pendidikan khusus atau inklusi. Berdasarkan wilayah, 52 persen responden guru berasal dari daerah risiko penularan Covid-19 tinggi, dan sisanya dari wilayah Covid-19 dengan penularan rendah. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini