News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Trik Ganjar Pranowo Atasi Kebutuhan Hazmat dan Masker Saat Awal Covid-19 Mewabah

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyemprot disinfektan oleh warga RSS TNI AL Wonosari, Ujung, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Bakti Sosial Penanggulangan Bencana Non Alam Penyebaran Wabah Covid-19, Rabu (8/7/2020). Bakti sosial itu untuk memutus mata rantai penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang masih berkembang, khususnya di wilayah Kota Surabaya. Dalam kegiatan tersebut didistribusikan 1.000 paket sembako, rapid test untuk 100 KK, pembagian 898 alat cuci tangan, dan 6 unit alat penyemprot disinfektan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut membantu dengan menyerahkan sejumlah bantuan seperti pendeteksi sebanyak 5 buah, 15.000 masker, 500 pampers, 26 liter cairan disinfektan, 100 baju hazmat. Surya/Ahmad Zaimul Haq

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 telah mewabah di Indonesia selama delapan bulan, tepatnya sedari bulan Maret hingga Oktober 2020 ini.

Kebutuhan masker dan hazmat sempat menjadi satu masalah krusial saat Covid-19 mulai mewabah.

Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang menimbun masker dan hazmat untuk kepentingan masing-masing.

Baca juga: Viral Ambulans Dipakai Untuk Antar Seserahan dan Awak Pakai Hazmat, Ini Klarifikasi Pihak Keluarga

Baca juga: Beri Hukuman Malah Banyak yang Melawan, Ini Dilema Ganjar Pranowo Bangun Kesadaran Memakai Masker

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat webinar Kompas Talks bertema 'Strategi Indonesia Keluar dari Pandemi' bersama Kagama, Sabtu (24/10/2020). (tangkap layar youtube)

"Saat itu masker dan hazmat jadi persoalan besar. Bahannya, harganya, tingginya sudah minta ampun karena semua menjadi seeker," ucap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam webinar Kompas Talks bertema 'Strategi Indonesia Keluar dari Pandemi' bersama Kagama, Sabtu (24/10/2020).

Ganjar kemudian terpaksa mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengatasi kebutuhan akan masker dan hazmat.

Salah satunya yakni dengan menggaet sejumlah perguruan tinggi untuk memproduksi masker yang setara dengan masker medis.

"Kemudian bertemu dengan beberapa perguruan tinggi, membuat masker yang dua dan tiga lapis. Yang dua lapis ini diisi di tengahnya menggunakan tisu dan ini bisa menyelesaikan persoalan masker sampai hari ini," jelas Ganjar.

Selain itu Pemprov Jawa Tengah turut mengupayakan untuk memproduksi hazmat secara independen dengan harga yang murah.

Tujuannya untuk mengatasi kebutuhan masker dan hazmat yang begitu mendesak saat awal pandemi mewabah.

"Hazmatnya ada yang kita jahit sendiri dengan harga yang sangat murah, maka itu bisa membantu," ucap Ganjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini