News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

BPOM Kawal Penanganan Vaksin Covid-19, Begini Alurnya

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di terminal cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (6/12/2020). Selanjutnya vaksin asal Cina tersebut langsung dikirim ke Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung. TRIBUNNEWS/BIRO PERS/MUCHLIS Jr

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan mengenai penanganan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China yang baru tiba di Indonesia, pada Minggu malam, (8/12/2020).

Penny mengatakan BPOM mengawal vaksin tersebut mulai dari produksi hingga vaksinasi.

Pada tahap produksi BPOM meninjau langsung pembuatan vaksin Sinovav di China.

Setelah jadi dan sampai di Indonesia, BPOM melakukan pemeriksaan teknis.

"Pemeriksaan teknis sesuai dengan masukan yang sudah diberikan melalui jalur khusus yaitu spesial akses karena dalam kondisi untuk darurat seperti ini," kata dia, Selasa, (8/12/2020),

Baca juga: Bio Farma Sebut Ada 568 Dosis Vaksin Khusus untuk Uji Mutu

Baca juga: MUI Telah Kirimkan Audit Memorandum Kepada Sinovac Minta Informasi Tambahan Vaksin

Selain itu BPOM juga mengawal penyimpanan vaksin sesuai prosedur, yakni antara 2 derajat sampai 8 derajat celcius. BPOM lalu melakukan pengujian pada vaksin yang kini disimpan di Biofarma tersebut.

"BPOM melakukan sampel dan BPOM akan melakukan pengujian yang disebut road release adalah untuk menguji dari mutu tersebut," katanya.

Dalam melakukan pengujian baik itu khasiat atau keamanan BPOM merujuk pada prosedur ilmiah yang ditetapkan WHO dan sejumlah lembaga di dunia lainnya.

BPOM kata Penny tidak menyusun persyaratan sendiri.

Penny K Lukito - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

"Tentunya juga badan pun tidak melakukan sendiri akan melakukan bersama dengan komite nasional penilai obat dan para pakar di bidang vaksin antara lain yaitu Indonesia technical of immunization," katanya.

Penny memastikan bahwa proses penilaian vaksin akan dilakukan secara transparan sebelum kemudian dikeluarkan izin penggunaan darurat.

Setelah izin keluar dan diberikan kepada masyarkat BPOM akan melakukan pemantauaan dan pengawasan.

Apabila ditemukan efek samping setelah vaksinasi, BPOM akan mengambik keputusan.

"Apabila ada hasil-hasil side efek kalo ada. Itu akan dilakukan pengambilan keputusan kembali merasakan itu berikan resiko yang besar. Jadi aspek keamanan dan khasiat akan terus dikawal oleh badan pengawas obat dan makanan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini