Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 2.100 pasien covid-19 berhasil sembuh setelah mendapat donor plasma konvalesen sebagai terapi penyembuhan covid-19.
Sekjen PMI Sudirman Said mengatakan meski bukan sebagai pengobatan utama, terapi plasma konvalesens menjadi harapan bagi kesembuhan pasien covid-19 bergejala sedang hingga berat.
“Hingga saat ini PMI telah melakukan donor plasma konvalesen kepada 2100 pasien,” kata Sudirman Said dalam konferensi pers, Rabu (30/12/2020).
Plasma konvalesen diambil dari orang yang berhasil sembuh dari virus covid-19, karena imun mereka yang dianggap efektif melawan virus.
Sudirman mengatakan pengembangan plasma konvalesen merupakan inisiatif PMI dengan lembaga Eijkman lewat serangkaian uji laboratorium.
Baca juga: PMI Komitmen Lanjutkan Operasi Penanggulangan Covid-19 di 2021
“Alhamadulillah sejak dicanangkan melalui sejumlah proses persiapan laboratorium dan sebagainya hingga saat ini PMI telah memberikan donor plasma kepada 2.100 pasien,” kata Sudirman.
Sudirman mengatakan dari terapi plasma konvalesen tingkat penyembuhannya bagi pasien covid-19 mencapai 95 persen.
Meskipun dinilai efektif membantu pasien covid-19, sayangnya plasma konvalesen jarang tersedia di unit donor darah (UDD) PMI.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Menghantui Dunia hingga Akhir 2020, WHO: Tampaknya Takdir Covid-19 Menjadi Endemik
Karena biasanya plasma yang tersedia langsung didistribusikan ke sejumlah rumah sakit covid-19. Bisa dikatakan pendonor plasma konvalesen masih sedikit
“Ini menjadi topik yang hangat karena permintaan kepada PMI cukup besar. Tapi memang jarang sekali ada ketersediaan stok, karena begitu ada langsung disalurkan,” kata Sudirman.
“Kadang-kadang kami minta agar pasien (covid-19) mencari donor sendiri, jika memang ada, pelaksanaannya dilakukan di UDD yang mendapat sertifikat pembuat obat (POB),” lanjutnya.
Walaupun demikian, Sudirman menyambut gembira tren donor plasma konvalesen dikalangan penyintas covid-19 yang meningkat.
Dengan adanya kenaikan tren donor plasma konvalesen diharapkan dapat menekan angka kematian akibat covid-19.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Menghantui Dunia hingga Akhir 2020, WHO: Tampaknya Takdir Covid-19 Menjadi Endemik
“Donor plasma konvalesen sulit diberi target, karena donor bersifat sukarela. Namun trennya makin banyak yang sembuh dari covid lalu sign up untuk donor plasma konvalesen,” ujarnya
Selain kampanye pencegahan dan disiplin protokol kesehatan, Sudirman mengatakan pihaknya di PMI akan terus mengembangkan terapi plasma konvalesens dalam penyembuhan covid-19 di tahun 2021.
Karena itu, PMI akan memaksimalkan penghimpunan plasma konvalesens yang diambil dari penyintas covid-19 di 18 UDD PMI yang telah mendapatkan sertifikat POB.
Kedepannya, PMI berencana untuk melakukan komunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjadikan donor plasma konvalesen sebagai gerakan nasional.
"Pada 2021, kami akan meningkatkan pelayanan program ini, karena sejauh ini terbukti sangat membantu dalam perawatan pasien covid-19 bergejala berat, khususnya yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid,” kata Sudirman
“Kami akan pertegas kerjasama dengan kementerian atau lembaga terkait," lanjutnya.