Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran (Unpad) Kusnandi Rusmil memberikan kabar terbaru terkait pelaksanaan uji klinik vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung.
Ia mengatakan, setelah 5 bulan pelaksanaan uji klinik yang diikuti 1.620 relawan dengan subyek berusia 15-59 tahun, mayoritas relawan merasakan efek samping pegal otot pasca penyuntikan vaksin.
"Sejauh ini efek samping yang timbul adalah reaksi lokal. Seperti nyeri pada tempat suntikan dengan intensitas mayoritas ringan. Lalu pegal pada otot, mayoritas juga ringan," ujar Kusnadi dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Coway Catat Pertumbuhan Penjualan dan Ekspansi Bisnis
Kusnadi menyampaikan, pada Desember ini sudah memasuki tiga bulan pengambilan darah pascasuntikan kedua.
Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan antibodi dengan metode netralisasi.
1,8 Juta Vaksin Sinovac Akan Tiba Lagi di Indonesia
Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengatakan 1,8 juta vaksin Sinovac dari China akan tiba lagi di Indonesia besok, Kamis (31/12/2020).
Retno mengatakan dengan ketibaan ini maka sudah 3 juta vaksin sinovac berada di Indonesia.
Baca juga: Singapura Hari Ini Mulai Vaksinasi Warganya, Tenaga Kesehatan Urutan Pertama
“Diplomasi kita terus bergerak untuk membuka akses kerjasama dengan berbagai pihak, baik melalui track bilateral maupun multilateral bagi pengadaan vaksin,” kata Menlu dalam konferensi pers Rabu (30/12/2020).
Pemerintah juga kembali mengamankan supply vaksin Astra Zeneca dan Novavax yang masing-masing jumlahnya mencapai 50 juta dosis.
Baca juga: Turki Sebut Vaksin Covid Sinovac Buatan China 91,25% Efektif
Untuk itu, pemerintah melakukan penandatanganan pengamanan supply vaksin tersebut secara virtual dari kantor Bio Farma, Bandung pada Rabu (30/12/2020).
Retno mengatakan Indonesia akan terus mengawal pengamanan akses vaksin melalui mekanisme COVAX-AMC (Advance Market Commitment ) dengan range perkiraan perolehan adalah 3-20% jumlah penduduk.
Baca juga: 181,5 Juta Orang Jadi Target Vaksinasi Covid-19, Pertama Tenaga Kesehatan dan Petugas Pelayan Publik
Untuk itu, diplomasi Indonesia dari track multilateral akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan WHO, GAVI.
“Kita terus akan kawal proses ini,” kata Menlu.