TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menyediakan tambahan 3 ribu ruang isolasi non rumah sakit untuk digunakan pasien positif Covid-19 bergejala ringan.
"Dalam sebulan terakhir, kami sudah menambah 3 ribu ruang isolasi non rumah sakit. Sehingga kehawatiran (overload), tidak akan terjadi di Jawa Barat," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Trijaya FM yang disiarkan secara virtual, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Menurutnya, pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit (RS) pada saat ini terdapat tiga kelompok, yaitu gejala ringan di zona hijau, gejala sedang berzona oranye, dan gejala berat pada zona merah.
"Yang hijau atau gejala ringan ini akan dipindahkan ke 3 ribuan ruang isolasi, ruang perawatan non rumah sakit. Sehingga rumah sakitnya akan punya keluangan," tutur Ridwan.
Di tempat yang sama, sebelumnya Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menyebut, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 seluruh Jawa-Bali mengalami kelebihan kapasitas.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Wagub DKI Jakarta: 85 Persen Tempat Tidur Isolasi Terisi
"Kondisi rumah sakit kita? Overload, over capacity, stagnan sebagian," tutur Hermawan
"Sudah lebih dari 90 persen. Jadi kalau dalam keadaan wabah sudah lebih dari 60 persen saja sudah kita anggap over capacity ya apalagi kalau sudah 90 persen itu stagnan, berarti tempat tidur sudah tidak tersedia. Pasti ada penambahan dan mungkin pemanfaatan lorong-lorong dan itu juga sudah tidak efektif dalam penanganan wabah," sambungnya.