Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah disarankan membuka jalur vaksinasi Covid-19 mandiri.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setuju jika ada realisasi jalur vaksin berbayar tersebut.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto beralasan, vaksinasi mandiri dapat mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan bersama.
Diketahui, herd immunity tercapai bila 70 persen masyarakat Indonesia telah disuntik vaksin Covid-19.
Baca juga: Erick Thohir Jamin Tak Ada Cip di Dalam Vaksin Tapi Barcode yang Tertera, Ini Fungsinya
Baca juga: Beredar Kabar Ada Chip dalam Vaksin Covid-19, Satgas: Itu Bohong
"Vaksinasi Covid-19 mandiri, akan mempercepat tercapainya target imunisasi," ujar Slamet saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (20/1/2021).
Untuk itu IDI menyarankan, pemerintah segera membuka vaksinasi mandiri, mempermudah izin dari luar negeri serta mengendalikan harga vaksinasi mandiri.
"Pemerintah harus segera membolehkan vaksinasi mandiri , mempermudah ijin masuk vaksin dari luar negeri, serta pemerintah juga harus mengendalikan harga vaksin mandiri," jelasnnya.
*Menkes : Vaksinasi Mandiri Masih Dikaji dengan Hati-hati*
Sebelumnya dalam kegiatan virtual, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menerima terbuka adanya opsi vaksinasi Covid-19 mandiri itu.
Namun, ia memastikan untuk masuk ke tahapan tersebut pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam membuat kebijakan.
"Selama program vaksinasi bisa dilakukan secepat-cepatnya, seluas-luasnya, semurah-murahnya. Prinsip yang perlu dijaga hati-hati dan jangan sampai keluar narasi di publik seperti ini, yang kaya bisa duluan (vaksin). Sekarang sedang kita pikiran caranya bagaimana. Itu hak masyarakat untuk mendapatkan vaksin gratis," kata wakil menteri BUMN ini.
Ia tak memungkiri, banyak pihak terutama yang datang dengan finansial kuat, ingin mendapatkan vaksin sesegara mungkin.
Budi berharap, masyarakat dapat sabar dan menunggu tahapan dan penjadwalan pemberian vaksin yang telah disusun kementerian kesehatan.
"Vaksinnya terbatas. Cukup dalam setahun tapi kita lakukan bertahap. Jadi tolong teman-teman yang mau vaksin sabar menunggu gilirannya," ujarnya.
"Pasti kita vaksinasi karena memang sudah kita siapkan jumlahnya," sambung menteri yang baru dilantik ini pada akhir tahun lalu.