Keterangan itu disampaikan PM Kamboja Hun Sen, seraya berterima kasih kepada China, teman mereka.
Kamboja sudah sejak lama menjadi sekutu setia Beijing, dan telah menerima miliaran dollar dalam bentuk pinjaman lunak dan investasi dari China.
Contoh lainnya, saat awal wabah virus corona banyak negara melarang kedatangan orang dari China, tetapi Hun Sen justru menuju Beijing untuk bertemu Xi Jinping guna menguatkan solidaritas.
Kemudian yang terbaru, PM Kamboja itu pada Jumat malam (15/1/2021) mengumumkan, China menawarkan donasi vaksin Sinovac.
"Teman China membantu kami dengan 1 juta dosis," kata Hun Sen dalam pesan audio di akun Facebook-nya yang dikutip AFP.
Ia menambahkan, 1 juta dosis vaksin corona Sinovac itu akan dipakai memvaksinasi 500.000 orang.
"Untuk mencegah negara dan orang-orang terinfeksi virus mematikan ini, kamu harus memakai vaksin yang digunakan para pemimpin China dan jutaan orang... Kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi," imbuhnya.
Golongan pertama yang akan mendapat suntikan vaksin Covid-19 di Kamboja adalah tenaga kesehatan, guru, pengawal perdana menteri, dan pejabat di sekeliling raja, katanya.
Vaksin Sinovac juga disuntikkan di Turki pada Jumat (15/1/2021), setelah hasil tes di sana menunjukkan efektivitas 91,25 persen.
Namun hasil uji coba di Brasil tingkat kemanjurannya hanya 50 persen, jauh lebih rendah daripada vaksin virus corona lainnya seperti Moderna, Pfizer-BioNTech, dan AstraZeneca.
Sementara itu uji coba di Indonesua menunjukkan keampuhan 65,3 persen dan sudah disuntikkan ke beberapa orang termasuk Presiden Joko Widodo.
Kamboja mencatatkan angka kasus Covid-19 yang rendah, sejauh ini hanya 436 kasus, tetapi menurut para pakar itu karena jumlah pengujian yang rendah.
Selain Kamboja, Beijing juga menawarkan Myanmar 300.000 dosis vaksin Sinovac, yang dijanjikan oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.