Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat data terbaru terkait virus Corona di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (3/2/2021), sebanyak 76.657 suspek Covid-19 sedang dipantau Satgas.
Selain itu dilaporkan, 74.695 spesimen rampung diperiksa hari ini.
Dilihat dari data tersebut, terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 11.984 orang, sehingga total kumulatif sebanyak 1.111.671 orang.
Baca juga: 20 Tahanan KPK yang Positif Covid-19 Sudah Dinyatakan Sembuh dan Kembali ke Rutan
Angka tambahan ini seperti diketahui meningkat ketimbang pada hari Selasa kemarin, yang mencapai 10.379 kasus.
Data tersebut juga menunjukkan penambahan pasien sembuh mencapai 9.135 orang
Adapun total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 905.665 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 30.770 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 189 orang.
Baca juga: Bertambah 11.984, Kasus Covid-19 di Indonesia Saat Ini Berjumlah 1.111.671
Seperti diketahui, pada Selasa (1l2/2/2021) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 1.099.687 kasus.
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 896.530 orang.
Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 30.581 orang.
Kemenkes Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Protokol Kesehatan
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, 1,5 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas pelayanan publik merupakan bagian dari 181,5 juta penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi tersebut dilakukan dalam rangka membentuk kekebalan kelompok di masyarakat terhadap virus corona.
Meski begitu, Siti menyebut untuk menuju kekebalan kelompok, selain vaksinasi, protokol kesehatan 3M yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker serta menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas tetap harus dilaksanakan secara ketat.
Baca juga: Update Corona di Indonesia 2 Februari 2021: Tambah 10.379, Total Kasus Covid-19 Berjumlah 1.099.687
Hal itu disampaikan Siti Nadia Tarmizi usai menyaksikan kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 di Bandara Internasional Seokarno-Hatta, Tangerang, Selasa (2/2/2021).
"Kami terus menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik yang sudah maupun yang belum divaksinasi," kata Siti.
"Karena protokol kesehatan ini akan melindungi kita dan orang di sekitar kita dan orang yang kita cintai dari penularan Covid-19. Jangan sampai kita lengah tetap disiplin, dalam usaha kita bersama dalam menangani pandemi Covid-19," tambahnya.
Baca juga: Jokowi: Tidak Ada Formula Standar Atasi Pandemi Covid-19
Siti mengatakan, sebanyak lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan telah memperoleh suntikan dosis vaksinasi Covid-19.
Para tenaga kesehatan tersebut memang merupakan prioritas utama pemerintah di tahap awal program vaksinasi Covid-19 yang diberikan secara gratis kepada masyarakat.
Melihat jumlah tenaga kesehatan yang telah mendapatkan dosis vaksin tersebut, pemerintah optimistis bahwa target awal untuk 1,5 juta tenaga kesehatan mendapatkan vaksin Covid-19 dapat segera terwujud.
Baca juga: PPKM Tak Efektif, Wagub DKI : Kasus Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi
"Melihat jumlah nakes yang saat ini telah divaksinasi dan pengalaman puluhan tahun melakukan imunisasi maka kami optimis 1,5 juta target nakes dapat tercapai paling lambat akhir Februari," jelas Siti.
Indonesia sendiri memiliki puluhan tahun pengalaman untuk menggelar vaksinasi serupa yang saat ini dilakukan di seluruh Indonesia.
Vaksinasi untuk menimbulkan dan memperkuat respons imun terhadap virus korona ini merupakan hal yang sangat penting dan memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibanding risikonya.
Pemerintah Percepat Kedatangan 140 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac
Pemerintah mempercepat kedatangan 140 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac Life Sciences Co. Ltd, untuk diproduksi PT. Bio Farma Persero.
Juru bicara PT. Bio Farma Persero Bambang Heriyanto mengatakan, ratusan juta bulk tersebut direncanakan tiba secara bertahap di Indonesia hingga November 2021. Namun kini dipercepat menjadi Juli.
Adapun kedatangan vaksin tahap keempat hari ini membawa 10 juta dosis vaksin dan satu juta overfiil vaksin.
Bambang menyampaikan hal tersebut dalam sambutan kedatangan vaksin tahap empat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yang dikutip Tribunnews.com dari siaran langsung channel Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2/2021).
"Bahan baku yang didatangkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis untuk tahun 2021, Pengirimannya akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Juli 2021, yang sebelumnya direncanakan November 2021 ini ada percepatan maju hingga Juli 2021," ungkap Bambang.
Baca juga: Laporan KIPI, Reaksi Pasca Disuntik Vaksin Covid-19 Ringan dan Tidak Serius
Baca juga: Perusahaan Farmasi Ini Catat Pendapatan Lebih dari Rp 100 M dari Penjualan Larutan Erythropoietin
Ia mengatakan, 15 juta dosis bulk yang tiba sebelumnya telah mulai diproses vaksin jadi di Bio Farma pada tanggal 14 Januari lalu dan ditargetkan rampung sebelum 11 Februari ini.
"Dari 15 juta bulk target produksi sekitar 13 batch atau setara dengan 13 juta dosis," tutur Bambang.
Sementara, bahan baku yang diterima hari ini akan mulai diproses pada tanggal 13 Februari dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021.
Setelah selesai diolah menjadi vaksin siap edar, Bambang melanjutkan, terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu quality control ketat yang dilakukan oleh laboratorium Bio Farma maupun Badan POM.
"Uji mutu tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin yang hasilkan memenuhi standar kualitas dan standar mutu yang telah ditetapkan," ungkap dia.