Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan 2012-2014 dr. Nafsiah Mboi, Sp. A, MPH turut menerima vaksinasi Covid-19, Kamis (11/2/2021).
Mantan menteri era SBY ini, menerima suntikan vaksin Sinovac dosis pertama di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Dirinya mengaku bersyukur menjadi salah satu orang yang mendapatkan vaksin Covid-19.
Menurutnya, vaksinasi membantu melindungi tubuh dari kemungkinan terjadinya dampak berat apabila terinfeksi virus corona.
Baca juga: Dominan Alami Gejala Ringan Covid-19, Epidemiolog: Karena Mirip Flu, Rata-rata Nggak Menyadari
dr. Nafsiah berpesan, meski telah divaksin tidak menjamin seseorang terhindar dari penularan Covid-19. Protokol kesehatan 3M memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun harus terus dijalankan.
“Kalau seluruh masyarakat kita secara tertib melakukan hal (protokol kesehatan) ini maka Insya Allah infeksi baru akan turun,” kata dr. Nafsiah.
Dirinya berharap vaksinasi Covid-19 terus dilakukan secara masif, termasuk bagi tenaga kesehatan yang masih aktif maupun non aktif.
Sebab, sebagai salah satu kelompok rentan penting untuk diberikan vaksin agar tetap bisa produktif serta terlindungi dari potensi penularan COVID-19 orang sekitar.
Baca juga: Dominan Alami Gejala Ringan Covid-19, Epidemiolog: Karena Mirip Flu, Rata-rata Nggak Menyadari
“Kunci penanganan Covid-19 ada ditangan kita, mari kita mengajak seluruh masyarakat supaya kunci ini yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan dan kalau bisa mengurangi mobilitas,” pesannya.
Senada dengan dr. Nafsiah, Member COVAX Independent Allocation of Vaccines Group (IAVG) Prof. dr. H. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, mengatakan, tidak ada jalan lain untuk mengendalikan pandemi COVID-19 selain menerapkan 3M, 3T dan vaksinasi secara optimal.
“Ketiganya harus dilakukan beriringan secara maksimal, kita juga harus bersyukur karena Indonesia menjadi salah satu dari sekian negara yang telah melakukan vaksinasi sejak awal Januari,” kata Prof Tjandra.
Baca juga: 52 Napi Lapas Sukamiskin Positif Covid-19, Kemenkum HAM Lengah
Di seluruh dunia tenaga kesehatan diprioritaskan sebagai penerima vaksin tahap pertama termasuk lansia.
WHO menganjurkan nakes lansia karena memiliki risiko ganda, yaitu profesi mereka yang rawan terpapar Covid-19. Oleh karenanya pemberian vaksin ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
Sebagai salah satu upaya untuk melindungi masyarakat luas, dirinya berharap semakin banyak yang bersedia untuk divaksin Covid-19.