News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Pasar Tradisional Perlu Dibenahi karena Rawan Virus, APPSI: Kios Hewan Harus Diberi Jarak

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASAR HEWAN JELANG HARI RAYA QURBAN- Warga melakukan transaksi jual beli ternak untuk persiapan hari raya Qurban di pasar hewan Sibreh, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (22/7/2020). Di pasar hewan tersebut, menawaran harga sapi terendah belasan juta dan tertinggi puluhan juta per ekor menurut ukuran ternaknya untuk kebutuhan menyambut tradisi Meugang dan hari raya qurban. (Serambi Indonesia/HENDRI)

TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA - Temuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan asal usul virus covid-19 diduga berasal dari sebuah pasar tradisional di Huanan, China.

Hewan di juga diduga menjadi inang atau perantara virus ke manusia.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman pun mengusulkan agar pasar tradisional dibenahi dengan model sanitasi hygiene guna mencegah terjadinya penularan virus dari hewan ke manusia.

Terkait hal tersebut Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sarman Simanjorang menyambut baik hal itu.

Baca juga: Diminta Benahi Pasar Tradisional Cegah Pandemi Baru, Ini kata Satgas Covid-19

Menurutnya, hal tersebur bisa merupakan bagian dari revitisasi pasar tradisional dengan sarana dan prasarana yang berstandart,sehingga dapat memproteksi terjadinya penyebaran virus covid 19.

"Karena sampai saat ini pasar tradisional masih menjadi tempat masyarakat/ibu rumah tangga berbelanja karena disana masih terjadi transaksi.

Baca juga: Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Crazy Rich Helena Lim Diperiksa Polisi

Jika nanti dibangun sanitasi dan sarana prasarana kebersihan akan menjadi standar ke depan, bukan hanya masa pandemi ini akn tetapi selamanya.

Sehingga kebersihan pasar tetap terjamin dan masyarakat tidak khawatir datang berbelanja," ujar Sarman saat dikonfirmasi Tribun via pesan singkat, Senin(15/2/2021).

Terkait pasar hewan di Indonesia yang masih menjadi satu dengan pasar sayur dan sembako sehingga rawan penularan virus dari hewan ke manusia, Sarman menyarankan agar kios penjual hewan diberi jarak dengan kios pedagang komoditi lainnya yang berada di pasar tradisional.

Baca juga: Ganjar Tak Mau Hukum Warga yang Menolak Divaksin Covid-19: Persuasi dan Sosialisasi Lebih Penting

"Sebenarnya kan los nnya selama ini beda, hanya mungkin jaraknya perlu dipertimbangkan lebih jauh dari los lain. Karena kalau terpisah konsumennya kasihan. Kemudian perlu ke depan dibuat penyemprotan disinfektan secara rutin," kata Sarman.

Sarman juga menyambut baik apabila pemerintah hendak melalukan pengecekan kesehatan rutin kepada pedagang pasar tradisional di Indonesia.

"Jika pemerintah melakukan itu tentu para pedagang pasar akan sangat menyambut baik," ujar Sarman.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini