Alasannya, tali berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona.
Ia menyarankan agar masker digunakan secara fit agar hidung dan mulut tertutup penuh.
Baca juga: Tips Kelola Stress Selama Covid-19 Ala Sekjen Kemenkes, Senang Gembira, Lupakan Lelahnya Pekerjaan
Baca juga: Pengalaman Novel Baswedan dan Jurnalis KPK Usai Terima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama
"Kalau kita turunkan masker ke tali pengait itu maka akan kena ke hijab kita, kena ke baju itu juga terkena. Maka bagian dalam masker itu jangan sampai kontak dengan yang lain-lain kecuali dengan anggota tubuh kita," ungkapnya seperti dikutip dari siaran BNPB, Selasa (23/2/2021).
Selain itu, kebiasaan menyentuh masker yang diturunkan dan dinaikan juga dapat berisiko tertular virus corona.
Pastikan mencuci tangan sebelum maupun sesudah menyentuh masker.
Baca juga: Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Mengapa Bisa Terjadi? Begini Penjelasannya
Baca juga: Update 23 Februari: Total 3.270 WNI Terpapar Covid-19 di Manca Negara, 2.350 Sembuh, 171 Meninggal
"Pastikan saat memegang masker tangan bersih. Karena sisi luar masker berfungsi menyaring droplet saat kita berbicara," ujar dia.
Alexander mengatakan, penggunaan masker yang tepat dan benar memberikan perlindungan efektif agar tidak terpapar Covid-19.
Jika berada di rumah sakit atau akan berkunjung ke rumah masker N95 lebih disarankan untuk dipakai.
Baca juga: Kemendikbud: Peningkatan Tata Kelola Pendidikan Dibutuhkan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: 26 Orang yang Berkantor di Gedung DPRD Kota Kupang Terpapar Covid-19, 6 di Antaranya Anggota Dewan
Sementara, jika berada di ruang publik masker medis dapat gunakan.
Kemudian, masker kain disarankan digunakan ke tempat dengan interaksi yang sangat terbatas misalnya bertani maupun ke peternakan.
"Kalau di rumah saja atau ke tempat yang cukup kita kenal baik penularanya kita pakai masker kain. Ini yang harus kita ingat, virus ada dimana-mana. Jadi bukan tidak boleh menggunakan masker kain, ujarnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)