TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut tidak ada alasan bagi pemerintah membedakan harga GeNose di bandara dan stasiun.
"Harganya disamakan saja, karena memang ongkos produksinya juga sama. Jangan sampai ambil untung," Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi saat dihubungi, Sabtu (27/2/2021).
Menurutnya, harga tes GeNose di bandara senilai Rp 20 ribu, akan mendongkrak peningkatan penumpang pesawat dan akhirnya berdampak positif ke industri penerbangan.
"Dengan harga sama mendorong orang untuk terbang," ucap Tulus.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyebut tes GeNose di bandara akan dilaksanakan pada 1 April 2021.
Baca juga: Anggota Komisi V DPR Minta Harga GeNose di Bandara Tak Boleh Lebih dari Rp 40 Ribu
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, tes GeNose di bandara dilakukan secara bertahap, dimulai dari bandara kecil, medium, dan besar.
"Bertahap, tidak semua bandara pada 1 April 2021. Dimulai dari yang kecil, tapi ini masih pembahasan dan belum final," papar Novie.
Sementara terkait harga tes GeNose di bandara, Novie belum dapat memastikan pada saat ini, karena sedang dibahas semua pemangku kepentingan.
"Harga masih dibahas, belum selesai ditentukan. Tapi kurang lebih, ya tidak jauh beda dengan stasiun karena materialnya sama," ucap Novie.